Strongest Starship - Chapter 05 Bahasa Indonesia

Posting Komentar
Chapter 5 - Elf? Kenapa Bisa Ada Elf di Sini?

“Whoah…”

Koloni Perdagangan [Termaine Prime] yang saat ini aku kunjungi adalah tipe Torus… tidak, mungkin akan lebih mudah dipahami jika aku gambarkan sebagai tipe donat. Lagipula, itu adalah koloni ruang angkasa berbentuk donat.

Koloni dirancang untuk terus berputar dan gaya sentrifugal yang dihasilkan pada gilirannya menciptakan gravitasi buatan. Karena gravitasi dihasilkan oleh gaya sentrifugal, bagian luar cincin "donat" berfungsi sebagai zona hidup utama koloni.

(TLN: Bentuknya mirip Torus Stanford. Baca selengkapnya di sini)

"Hm .. Pemandangannya benar-benar indah."

Saat kau alihkan pandanganmu ke suatu arah, kau bisa menyaksikan tanah tanpa batas terlihat menanjak ke atas.  Jika kau tatapkan matamu ke arah "langit", kau bisa melihat langit-langit yang terbuat dari bahan seperti kaca dan bagian dari hub pusat koloni yang terlihat di kejauhan. Dari permukaan, beberapa elevator (Lift) yang ditempatkan secara berkala memanjang ke arah hub dan penampilannya mirip seperti jeruji ban sepeda.

Mengingat keberadaan lift yang membentang seperti jeruji ban dan pusat hub di tengah koloni yang berbentuk donat, mungkin lebih tepat kalau aku gambarkan koloni ini sebagai koloni jenis ban sepeda daripada koloni berbentuk donat.

"Um, bagus"

Sambil sepenuhnya menikmati pemandangan interior koloni, aku memutuskan untuk mulai berjalan santai. Aku menyadari bahwa orang-orang di sekitar memberiku tatapan seperti melihat orang aneh. Seperti yang diharapkan aku tidak bisa tidak khawatir. Bagiku yang  hampir menjadi tontonan, hal semacam ini adalah pertama kalinya. 

Ada nasehat yang mengatakan bahwa berlebihan itu tidak baik. Keadaan ketertiban umum dalam koloni ini dapat dianggap “normal”. Menerapkan tempat di mana aku awalnya tinggal yaitu ketertiban umum di Jepang dengan standar ketertiban umum dunia ini sepertinya adalah pilihan "terbaik". Ya, kau akan paham sendiri keadaan keamanan publik di tempat ini jika kau pertimbangkan fakta bahwa orang luar sepertiku diizinkan membawa senjata laser dan memamerkannya tanpa masalah.

Selain itu, satu-satunya daerah yang diizinkan untuk dikunjungi oleh orang luar sepertiku adalah daerah yang disebut Blok 3. Kau tidak bisa menyebutnya sebagai daerah kumuh, tetapi keamanannya adalah yang paling buruk. Aku benar-benar tidak ingin tinggal di sini terlalu lama, tapi apa yang harus aku lakukan kalau sudah seperti ini?

Semua orang yang melirikku di sini memiliki semacam suasana "kasar" dalam diri mereka. Mereka tampaknya adalah penjahat kecil-kecilan, dan dengan cepat menghilang ke gang-gang belakang sembari memasang ekspresi yang agak menyesal ketika mereka melihat pistol laserku. Jadi aku kira senjata laser ini benar-benar pencegah yang efektif.

"Hei pendatang baru (Newbie). Kau punya senjata yang bagus ya.."

Saat sarafku agak tenang setelah merasakan efek intimidasi dari senjata laserku, kesadaranku tiba-tiba terpanggil keluar oleh suara dari belakang.

Jadi ketika aku berbalik ke belakang, aku melihat seorang gadis cantik berambut perak menatapku.

Dia adalah kecantikan yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Dia bahkan memiliki fitur wajah yang tidak biasa dan rambutnya bob pendek berwarna perak dengan helai yang sangat tipis. Tubuhnya langsing namun indah, tanpa sedikit pun lemak berlebih.

Tapi apa yang paling mencolok dari fiturnya adalah sepasang telinga runcing mencuat keluar dari rambut peraknya. Elf?  Elf di Luar Angkasa? Aku pikir setting dunia ini adalah sci-fi? Kenapa tiba-tiba ada rasa fantasi di sini?

Tapi kalau dipikir-pikir, alien seperti manusia bertelinga runcing di dunia sci-fi juga agak standar, kan? Jadi tidak ada yang perlu dibingungkan untuk saat ini.

Dan pakaiannya ... bagaimana aku harus mengatakannya ya?  Pakaiannya terlihat seperti prajurit dan tampak sangat kasar.

Meskipun ia terlihat seperti elf, ia tidak memiliki banyak paparan kulit dan tidak mengenakan pakaian fluttery.  Dia mengenakan celana panjang yang nampak cukup kokoh dan praktis dan kemeja putih polos yang diselimuti oleh jaket yang tampak keras.  Dia juga mengenakan sarung pinggul dengan senjata laser model yang lebih kecil dibandingkan dengan milikku.

"Apa-apaan kamu ini?  Kau terlalu lama menatapku."

"Eh, bukan begitu. Jika kamu tiba-tiba dipanggil oleh orang asing, kamu biasanya akan waspada, kan?  Nah, ini semacam akal sehat."

"Kurasa begitu. Tapi aku bukan orang yang mencurigakan.  Kamu bisa tahu hanya dari melihat, kan?  Aku seorang tentara bayaran sama sepertimu!"

Gadis elf berambut perak bergaya tentara bayaran lalu mengangkat dadanya sambil menyeringai ceria. Ukuran dadanya ... haha sepertinya tidak membanggakan. Itu bukan berarti dia benar-benar datar seperti papan. Apakah dunia ini sudah menggariskan elf sebagai pemilik dada datar? Yah, aku tidak bisa hanya menyamaratakan dengan menggunakan elf ruang angkasa yang tampak malang ini sebagai standar.

"Hei, kemana kau sedang melihat?"

Elf ruang angkasa yang tampak malang ini memperhatikan arah tatapanku dan menutupi dadanya yang kecil dengan tangannya sambil menunjukkan ekspresi galak.

"Aku hanya melihat payudara minim yang kamu tonjolkan. Memangnya ada apa?"

"Ada apa katamu.  Kau punya cukup nyali juga walaupun cuma pendatang baru ya..."

Elf menyedihkan yang malang ini menatap tajam ke arahku sambil membuat senyum yang tampak berbahaya. Haha.  Sepertinya membuatnya marah adalah ide yang buruk.  Apalagi dia membawa senjata laser juga.

"Meski begitu, bagaimana kamu bisa menentukan aku adalah pendatang baru?  Apakah kamu punya sesuatu yang menunjukkan status orang?"

"Yah, pertama, hentikan bahasa sopan palsumu itu. Itu membuatku merinding."

"Iya. Terus?"

"Terus, pistol laser yang kamu bawa di pundakmu itu ... melihat sekilas saja aku bisa tahu kalau kamu adalah tentara bayaran."

"Jadi begitu ya."

Dia benar.  Melihat dari dekat, sepertinya tidak ada orang lain yang mengenakan celana kasar dan jaket pengap sepertiku dan elf yang malang ini.  Semua orang memakai pakaian tipis dan tampak menyegarkan.  Kami benar-benar menonjol dari orang banyak karena pakaian kami.

"Dan juga, kamu anehnya terheran-heran dengan penampilan interior koloni, kan?  Itu adalah perilaku standar para udik yang baru saja memulai perjalanan jauh dari kampung halaman mereka."

"Aku paham.  Elf-san ruang angkasa yang malang ini benar-benar pintar."

"Loe ngomong apa tadi haa!?"

(TLN: Hhmm biar feel-nya terasa)

“Oh, tidak ada apa-apa kok.  Jadi, apa yang diinginkan tentara bayaran-senpai dariku?"

Dalam sesaat, aku terserang oleh niat membunuh yang meluap-luap. Sepertinya benar-benar berbahaya untuk menunjukkan kebenaran yang kejam kepada orang-orang berpayudara kecil.  Lebih baik aku harus lebih berhati-hati lain kali.

“…… Hmm.  Yah, tidak ada apa-apa sih.  Aku hanya tidak ada kerjaan, kau tahu.”

“Ha~ah?”

“Aku perhatikan Pasukan Star Guard membuat beberapa gerakan yang mencurigakan belakangan ini, tapi aku tidak tahu pasti, jadi karena itu aku punya waktu bebas. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi dan meninggalkan koloni bukanlah suatu pilihan. Tetapi koloni ini tidak memiliki sesuatu yang menarik di dalamnya. Jadi aku benar-benar bosan."

“……Jadi?”

"Jadi aku kebetulan melihat anak laki-laki yang tampak seperti pendatang baru, berkeliaran tanpa peduli.  Karena itu aku memutuskan untuk datang dan sedikit menggodamu.”

"Begitu.”

Sudah kuduga, aku tidak mengerti sama sekali. Ya, karena dia yang mendatangiku, mari kita manfaatkan dia. Aku bisa mendapatkan informasi darinya. Karena dia juga sedang mencari cara untuk menghabiskan waktunya, jadi itu adalah hubungan yang saling menguntungkan.

"Baiklah kalau begitu.  Mari kita habiskan waktu dengan membawaku ke tempat di mana kita bisa membeli beberapa makanan yang kadang senpai beli"

“Eh, apa yang harus aku lakukan? Toko makanan di sini tidak menyediakan alkohol dan tidak menarik sama sekali jadi..."

"Alkohol? Alkohol kah…"

Aku jadi ingat. Wadah berisi miras yang aku dapatkan dari para perompak seharusnya masih ada di dalam ruang kargo, kan? Minuman itu tidak menguntungkan untuk kujual, dan aku juga tidak terlalu suka minum-minuman macam itu... Kurasa aku bisa menggunakannya.

"Ada satu wadah penuh miras yang aku rampas dari para perompak di dalam ruang kargo kapalku."

"He~e.  Begitu?"

"Aku akan memberikannya padamu. Dengan syarat, bawa aku ke toko swalayan atau sejenisnya. Aku juga akan senang jika kamu bisa menjawab pertanyaanku dan memberi beberapa saran yang tepat sebagai senpai."

 "Fumu ..."

Elf ruang angkasa yang malang itu memiringkan kepalanya ke samping, dan akhirnya mengangguk setelah beberapa saat.

 "Aku pikir ini bukan tawaran yang buruk.  Dengan ini aku bisa menghabiskan waktu yang membosankan ini, dan miras adalah usulan yang menggiurkan. Sebagai gantinya, aku akan memberi tahumu semua seluk beluk tentang menjadi tentara bayaran.  Aku, 'Senpai'-mu ini, akan melakukannya untukmu!!"

Elf ruang angkasa yang malang ini dengan aneh menekankan bahwa "senpai" adalah perannya.  Baiklah.  Aku tidak keberatan dia ngaku-ngaku sebagai senior hebat atau apalah.  Penampilannya tidak setengah buruk dan reaksinya cukup menarik, jadi semuanya baik-baik saja.

 “OKOK, itu kesepakatannya.  Eh iya, kalau tidak salah melakukan pertukaran melalui terminal, kan? Jadi berikan ID-mu agar bisa kudaftarkan.”

(TLN: Sudah dari sananya :v OKOK nggak ditulis dalam bahasa Jepang tapi OKOK saja)

"Baik. Tetapi jika kamu menggunakannya untuk sesuatu yang buruk, aku akan segera memblokirmu."

Kami mengambil terminal data portabel kami masing-masing dan bertukar kontak info ID. Rupanya nama gadis ini adalah Elma. Karena ID dipertukarkan, sekarang dimungkinkan untuk memperdagangkan barang dari kapal ke kapal dengan mengoperasikan terminal.

 "Hm. Jadi kamu Hiro. Nama yang terdengar sederhana."

 "Apanya? Nama Elma juga terdengar sederhana, kan."

 "Milikku punya satu karakter lebih dari milikmu."

"Yup. Kamu benar juga, ya."

Kenapa aku nampak begitu suka menggoda gadis ini? Aku sebenarnya punya senyuman puas yang terpampang di wajahku sekarang. Mungkin aku merasa lebih kesepian daripada yang kuduga dan menikmati kebersamaannya.

(TLN: Nama Hiro dalam Katakana: ヒロ (hiro) / 2 karakter. Nama Elma dalam katakana: エルマ (eruma) / 3 karakter. )

Aku segera mengoperasikan terminalku dan mengirim wadah berisi alkohol ke kapal Elma. Transaksi langsung disetujui dan minuman keras berhasil ditransfer.

 "Bagaimana tepatnya barang bisa ditransfer dengan ini?"

"Kamu tidak tahu? Kamu bisa mengakses sistem transportasi material melalui koneksi ke jaringan hangar. Kamu bisa dengan bebas bertukar barang dengan memanfaatkan sistem transportasi material ini."

"Hm. Aku mengerti."

Sepertinya proses pembongkaran barang dan kargo di era ini benar-benar otomatis ya. Penggunaan tenaga manusia untuk menurunkan barang dari kapal telah dihapuskan.

 "Berapa lama Elma sudah menjadi tentara bayaran?"

"Lima tahun.  5 tahun menjadi tentara bayaran di dunia ini diperlakukan sebagai veteran"

 "Hm, begitu."

Jika dia aktif sebagai tentara bayaran selama lima tahun, maka dia telah memulai karirnya sebelum Stella Online diluncurkan. Dalam hal itu, dia benar-benar seniorku.

 "Aku mengerti. Kamu benar-benar senpai-ku ya. Aku akan berada dalam bimbinganmu kalau begitu."

 "Apa-apaan tiba-tiba jadi sopan begitu..? Ma~a, tentu baik untuk memberikan rasa hormat yang pantas kepada sesepuh."

 "Sesepuh?"

 "Meskipun aku terlihat seperti ini, aku sudah berusia 53 tahun lho."

 "...... Kamu sengaja membuat dirimu terlihat muda!?"

Aku hanya bisa melihatnya sebagai seorang gadis yang belum berusia dua puluh tahun.

 "Kami hidup sedikit lebih lama dari kalian manusia. Tidak peduli seberapa tuanya umur dari rasmu, mereka hanya bisa hidup sampai sekitar 150 tahun. Namun, kami hidup bisa sampai sekitar 500 tahun."

 "Aku mengerti. Jadi itu perbedaan antara ras ... Sudah lima tahun sejak kamu memulai karir sebagai tentara bayaran, jadi kamu berusia 48 tahun saat pertama kali mulai, kan? Gaya hidup seperti apa yang kamu jalani sebelumnya?"

(TLN: Sebelum jadi tentara bayaran)

 "Sepenting itukah buatmu!? Mencoba menggali masa lalu tentara bayaran adalah pelanggaran sopan santun, aku ingin kau tahu itu!"

Elma tampaknya telah kehilangan ketenangannya setelah mendengar pertanyaanku. Dia terus memarahi sambil menusukkan jari telunjuknya ke arahku. Ini seperti aku menusuk sarang lebah. Aku mengangkat kedua tangan untuk menunjukkan penyerahanku.

 "Aku mengerti. Aku tidak akan bertanya tentang itu, oke? Aku minta maaf karena membiarkan keingintahuanku menjadi tak terkendali. Namun, mengingat betapa kuatnya kamu bereaksi, aku menduga ada sesuatu tentang masa lalumu yang akan menimbulkan masalah jika ketahuan iya, kan?”

"Uuuh ... Y ... Ya, bagus kalau kamu mengerti."

Sepertinya itu adalah sesuatu yang sangat menyusahkan. Aku tidak ingin terlalu terlibat dalam hal seperti itu, jadi aku akan berusaha untuk tidak membicarakannya lagi.

Aku berjejer di samping Elma yang baru saja memulihkan ketenangannya dan mulai berjalan dan bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan tentara bayaran. Aku memiliki kesan sebelumnya tentangnya sebagai elf ruang angkasa yang malang sehingga aku sedikit khawatir tentang apa yang akan dia diskusikan denganku. Tetapi isinya ternyata cukup informatif.

“Saat kamu ingin mengambil permintaan, pastikan untuk menjalankannya melalui Mercenary Guild terlebih dahulu kalau kamu tidak ingin dapat masalah. "

 "Mercenary Guild ya. Oh ya. Kurasa aku harus mendaftarkan diriku segera."

"Haaa!! Selain pendatang baru, kamu juga tidak terdaftar? Pastikan dirimu terdaftar dulu dengan benar sebelum melakukan pembelian makanan di sini, bodoh!"

 "Ah, ya. Maafkan aku."

Jaketku dicengkeram dengan kekuatan yang anehnya cukup kuat, dan diseret menggunakan cengkeraman itu. Sepertinya kantor Mercenary Guild terletak di dekat lift yang mengarah ke teluk hangar.  Elma menjelaskan betapa berbahayanya seorang tentara bayaran yang tidak terdaftar sambil marah-marah.

Tampaknya seorang tentara bayaran yang tidak terdaftar dan berafiliasi dengan guild akan diperlakukan tidak lebih baik daripada penjahat jika ia melakukan kerusuhan, selain itu ia tidak akan bisa mengklaim imbalan misi. Dalam beberapa kasus, ia bahkan mungkin ditolak masuk pelabuhan.

"Ya ampun, kasarnya."

 "Ya tentu saja! Orang tak dikenal yang tidak berafiliasi dengan organisasi mana pun dan berkeliaran dengan kapal yang cukup kuat yang dapat berpotensi merusak atau menghancurkan koloni atau stasiun ruang angkasa tentu saja akan diperlakukan dengan sangat hati-hati! Itu adalah hal biasa di sini! Dan bagaimana mungkin kamu bisa-bisanya tidak mendapat masalah sampai sekarang ha!?"

"Ya, ada semacam kisah yang layak untuk dipenuhi dengan banyak air mata di balik keadaanku saat ini, kau tahu."

Aku terus diseret oleh Elma sementara aku berbicara tentang beberapa hal bodoh, dan kami pun akhirnya mencapai kantor Mercenary Guild. Aku kira aku harus menjelaskan keadaanku lagi.

Tetap saja, tempat ini seratus kali lebih indah dari gambar Mercenary Guild yang ada di kepalaku.

Lantainya terbuat dari bahan yang tidak diketahui dan mengkilap. Ada sejumlah kursi dengan bantal yang terlihat nyaman di ruang tunggu. Ada beberapa konter yang terlihat dibagian belakang.

Papan nama tergantung di atas tiap-tiap konter dan jumlah orang di dalamnya agak sedikit. Apakah bisnis mungkin tidak begitu panas?

"Bukankah ini lebih seperti kantor pemerintah daripada kantor guild tentara bayaran?"

 "Agak mirip. Ayo ayo pergi ke konter resepsionis sana!"

 "Dimengerti, anego."

(TLN: Anego= Kakak perempuan; mbak)

Aku diseret oleh Elma ke meja resepsionis.


Related Posts

Posting Komentar