Hachinan tte, Sore wa Nai Deshou - Chapter 01 Bahasa Indonesia

Posting Komentar
Chapter 1 — Ketika Aku Bangun Tiba-tiba...

“Eh? Dimana ini?”

Seperti biasa aku terbangun oleh suara jam alarm yang ditetapkan pada jam 6 pagi dan dengan cepat bersiap untuk berangkat bekerja.

Dalam perjalanan ke tempat kerja, aku mampir dulu ke toko serba ada dan membeli sarapan: onigiri dan teh oolong. Aku makan onigiri-ku dan minum teh oolongnya baru kemudian melanjutkan perjalanan ke tempat kerja.

Oh iya, aku lupa memperkenalkan diri; namaku Shingo Ichinomiya, 25 tahun. Selanjutnya, aku lulus dari universitas terkenal. Setelah lulus, aku memasuki perusahaan perdagangan dengan skala tertentu. 

Saat ini di tahun ketigaku bekerja di perusahaan, itu adalah tahun di mana aku sudah bisa menempatkan bawahan yang lebih muda dariku. Namun, aku terus-menerus terjebak dalam dilema antara mereka dan bos.

Tetapi itu adalah situasi yang juga menimpa semua orang, itulah mengapa aku pikir ada beberapa orang yang merasa bahwa mereka harus meninggalkan perusahaan termasuk diriku.

Bagi pekerja biasa, tidak aneh kalau ada pikiran untuk berhenti setidaknya sekali. Tapi mempertimbangkan kembali masalah kekurangan sumber daya keuangan kalau aku benar-benar berhenti, aku tidak cukup berani melakukan itu.

Hidup sendirian tanpa adanya istri maupun pacar, aku tinggal di sebuah apartemen hanya dengan berjalan kaki singkat dari perusahaan. Untuk makan pun aku biasa melakukannya di luar.

Biasanya aku kurang tidur karena kelelahan bekerja sampai pagi. Aku bahkan menghabiskan sisa liburan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci dan membersihkan. Aku bisa katakan ini sudah biasa.

Ada banyak orang sepertiku di Jepang.

Aku tak pernah mengeluh pada kehidupan. Selama aku tetap bekerja di perusahaan, aku mungkin akan dapat pacar, menikah dan punya anak.

Bisa dibilang itu adalah kehidupan yang cukup biasa-biasa saja.

Dan itulah yang aku pikirkan tapi ...

◆ ◇ ◆ ◇ ◆

Seperti biasa, aku bangun tanpa mengingat isi mimpiku, 

Anehnya, suara jam alarm yang selalu berisik tidak ada. Aku tidak tahu jam berapa sekarang, tetapi mataku mengatakan kalau di luar masih gelap.

Kamarnya gelap gulita, tapi mataku sedikit demi sedikit terbiasa dengan kegelapan, jadi aku memutuskan bangun untuk menjelajahi sekeliling.

Ketika aku melakukan itu, aku melihat sesuatu yang tak wajar.

Ini seharusnya adalah kamar apartemenku yang saat ini aku tinggali namun aku tak melihat wallpaper atau furnitur yang dikenali.

Tiga tempat tidur serupa telah ditempatkan di dekatku. Kemudian aku perhatikan bahwa termasuk aku sendiri, ada tiga sosok yang tidur di tempat tidur.

Dan ketika aku memfokuskan mataku pada tonjolan selimut di tempat tidur lain, aku bisa melihat kalau mereka adalah sosok manusia yang tengah tertidur.

Dengan kata lain, ini adalah kamar empat orang.

“Sejak kapan aku jadi tukang numpang?”

Aku menggeleng-nggelengkan kepala pada perubahan yang tiba-tiba ini.
Untuk menghilangkan kebingungan dari perubahan tiba-tiba di lingkungan, aku memutuskan untuk memeriksa kondisiku sendiri.

Seperti yang aku pikirkan, kondisiku sangat berbeda dari sebelum aku pergi tidur.

Pertama, tempat tidurku yang seharusnya merupakan produk berkualitas tinggi kelas dua sekarang menjadi tempat tidur kuno yang tidak terlalu nyaman.

Bahkan selimut yang aku gunakan sudah usang dan sedikit bau.

“Kupikir ini selimut baru yang baru kubeli seminggu yang lalu ...” Itulah pikiran yang terlintas di benakku, tetapi aku memutuskan untuk melihat lagi dan memastikan kondisi tubuhku sekali lagi.

“Eh? Kok tubuhku jadi lebih kecil?”

Tentu, aku tak terlalu tinggi tapi tubuhku seharusnya memiliki ketinggian rata-rata orang Jepang.

Tapi sekarang, tak peduli bagaimana aku melihatnya, tubuhku telah menyusut menjadi setinggi anak.

(Eh? Apa ini?)

Aku sudah membaca novel web belakangan ini, jadi ide reinkarnasi ke dunia lain langsung terlintas di benakku.

Dan karena tidak langsung dari bayi, ada kemungkinan kesadaranku sekarang telah dipindahkan ke manusia lain di dunia lain.

“Itu artinya ...”

Sekarang masih gelap dan orang-orang lain yang tidur di dekatku mungkin akan menganggapku sudah gila jika aku membuat suara pada jam selarut ini.

Apalagi, aku bahkan tak tahu menahu hubungan antara pemilik tubuh kecil ini dan tiga pemilik ranjang lainnya.

Ada kemungkinan mereka adalah anggota dari keluarga besar meskipun aku tidak tahu siapa mereka.

“Aku harus berperilaku tenang sampai aku bisa memastikan situasiku. Jadi aku tidur lagi kalau begitu ... ”

Setelah aku berpikir sejauh ini, tiba-tiba aku merasa mengantuk sehingga aku tidak bisa menahan diri dan tidur lagi.

— Toc — Next»»»

Related Posts

Posting Komentar