The Undetectable Strongest Job: Rule Breaker - Chapter 35 Bahasa Indonesia

Posting Komentar
Chapter 35 – Reuni (Satu sisi) Dengan Dunia Lama

Orang berambut hitam jarang ada di dunia ini. Terlebih lagi mereka yang memiliki mata hitam.

Hikaru dengan cepat menyembunyikan dirinya.

Pemilik warung hotdog menatap ke arahnya. Jelas-jelas ada seorang gadis yang berbicara depanmu! Tapi kenapa malah aku yang dilihatnya! Pikirnya. Tapi pemilik itu terus menatapnya. Ada apa denganmu?!

Hikaru mengatur kelasnya ke Stealth God: Darkness Wanderer, mengaktifkan skill Stealth-nya, lalu melangkah ke tempat terbuka.

“Ah, hotdog! Sungguh bikin rindu! Yah, walaupun dulunya aku tidak selalu makan ini sih!”

“.....”

Pemiliknya tidak mengatakan sepatah kata pun, masih menatap ke arah umum Hikaru.

Kenapa kau melihat ke arah sini?! Jadi kau bisa melihatku?!

Ketika Hikaru bergerak ke kiri, mata pemilik warung itu bergerak ke kiri, dan ketika ia bergerak ke kanan, mata pemilik itu juga bergerak ke kanan. Matanya terus mengikuti kearah di mana Hikaru ada. Jelas Stealth-nya sudah diaktifkan. Sebagai bukti, orang-orang yang berlalu lalang di jalan tidak melihatnya sama sekali. Namun hanya pemilik warung itulah yang memandang ke arahnya.

“Hei, pemilik warung! Kamu dengar tidak?!”

“Ahh.”

“Kamu lihat apa?!"

“Ahh.”

Fakta dari pria itu yang bahkan tak menjawab dengan benar membuat Hikaru ketakutan. Musuh yang kebal terhadap efek Stealth telah muncul.

Dia ingin memeriksa Soul Board pemilik warung itu, tetapi sekarang gadis berambut hitam dan bermata hitam itu lebih penting.

Soul Board bisa ditampilkan ketika jarak ke target kurang dari 5 meter, jadi Hikaru mendekat.

(!?)

Hikaru tersentak dari apa yang dilihatnya.

====
【Soul Board】 Selica Tanoue
Usia: 17 Peringkat: 104
29
====

Namanya ..... sudah aku tebak dari awal, tapi peringkatnya .... yang benar saja, 104?! 

(TLN: Nama Jepangnya yang si MC tebak)

Itu nomor yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Faktanya, dia baru tahu kalau ada orang yang memiliki peringkat di atas 100. Skill Tree-nya adalah sebagai berikut:

【Vitality】
..【Natural Recovery】4
..【Stamina】4
..【Immunity】
….【Magic Resistance】5 (MAX)
….【Disease Immunity】1
….【Toxic Immunity】3

【Magical Power】
..【Mana】19
..【Spirit Affinity】
….【Fire】5
….【Air】5
….【Earth】5
….【Water】5
……【Spirit’s Affection】3
……【Magic Principle】0
….【Magic Creation】2

【Dexterity】
..【Tool Mastery】
….【Pottery】3

Dia melihatnya dua kali tanpa pikir.
Skill tipe 【Immunity】, mungkin poin MAX semuanya 5 poin. Bagian ini bukan apa-apa. Masalahnya, Mana miliknya adalah 19 poin. 11 poin miliknya Lavia saja sudah banyak tapi gadis ini bahkan 1,5 kali lebih banyak dari itu? Gadis ini monster.

Sungguh aneh bagaimana semua skill dibawah 【Spirit Affinity】 (4 elemen, api; angin; tanah; air ) sama-sama ada 5 poin. Lavia punya 6 di 【Fire (Api)】 yang memberikan daya tembak yang menakjubkan pada sihirnya, dan alasan mengapa raja menginginkannya. Tetapi milik gadis ini semuanya 5 poin penuh. Selanjutnya, dia memiliki 3 poin pada skill lain juga - 【Spirit’s Affection】 - skill yang tidak diketahui olehnya.

Aku kira Spirit’s Affection inilah yang menyeimbangkan bakatnya dengan tiap elemen

(TLN: Dengan kata lain, yang membuat semua skill elemen sama-sama 5 poin itu karena Spirit’s Affection)

Pertanyaan yang tak terhitung melesat di benaknya.

Magic Principle-nya malah 0 poin?
0 poin pada itu pasti akan membuat efesiensi konsumsi Mana-nya sangat buruk. Tidak salah lagi.

Tapi satu hal yang jelas: Dia orang Jepang. Kami mungkin berada di nasib yang sama. Fakta dari ia mempunyai banyak poin yang belum digunakan itu berarti dia bisa mengoperasikan Soul Board-nya sendiri.

Dia masih berusia 17 tahun, namun Peringkat Jiwanya sudah 104. Itu berarti dia menaikkan level seperti orang gila, yang merupakan cara berpikir orang Jepang.

Kenapa ada orang yang menaikkan level mereka dalam RPG? Jawabannya gampang.

Karena ada sistem level di sana.

Banyak orang Jepang suka naik level. Apabila mereka naik level, sesuatu yang luar biasa pasti akan terjadi, itulah cara yang mereka pikirkan. Gadis itu sepertinya percaya pada hal itu yang berarti dia mungkin dulunya pernah bermain RPG.

Dan pastinya, dia anggota dari Empat Bintang Timur.

Statistiknya sangat tinggi dan fakta dari dia tidak punya orang menemani bersamanya berarti dia adalah seorang petualang. Orang sekuat ini akan berada di jajaran rank tertinggi di kalangan para petualang.

Hikaru takkan terkejut jika dia rank-B. Bahkan dia bisa lebih tinggi dari itu.

Seorang petualang yang kuat sepertinya berada di Pond tak mungkin cuma kebetulan. Tiada keraguan apabila Hikaru berasumsi bahwa dia anggota dari party empat wanita petualang rank-B yang dikenal sebagai Bintang Empat Timur.

Tunggu sebentar! Jangan bilang tiga lainnya juga orang Jepang? Dunia lain itu bukan tempat wisata loh ya!

Tenanglah, Hikaru. Dia mungkin bukan musuh. Siapa tahu, mungkin kita bisa akrab karena kita berdua sama-sama orang Jepang? Yah walaupun begitu, aku masih tidak bisa mengungkapkan identitasku padanya. Party mereka sudah terkenal. Aku tak ingin berhubungan dengan mereka atau Lavia akan dalam bahaya. Tunggu sebentar ... Kenapa mereka ada di Pond?

Hanya ada satu alasan mereka akan berada di Pond. Permintaan tentang mengawal putri Count Morgstad yang semula mereka ambil, telah dicuri oleh petualang rank-C.

Apa niat mereka, Hikaru hanya bisa menebak. 

Mungkin mereka tertarik pada Lavia?

Aku harus menjauh dari mereka. Lebih baik jangan pernah mendekati mereka

Hikaru diam-diam mencoba pergi.

“………”

Hei, pak hotdog. Kenapa kau masih menatapku?!

Hikaru dengan cepat menjauh (Lari).

“Hei, pemilik warung!” Kata gadis itu.

“Ahh.”

“Aku penasaran apa yang kamu lihat tadi!”

“Kucing.”

“Kucing~g? ..... Oh, wow, kamu benar!”

Hikaru tidak memperhatikan, tetapi beberapa kucing-kucing liar berkeliaran di tepi jalan. Itulah yang pemilik warung hotdog perhatikan. Kucing-kucing itu langsung berhamburan begitu Selica dengan gembira berlari ke arah mereka.

“... Jadi begitulah. Aku ingin tahu apa rencana mereka, jadi aku akan menyelidiki untuk sisa hari ini. ”

“Aku tak keberatan tapi .... Apa itu baik-baik saja? Mereka orang kuat, bukan?”

Lavia tampak khawatir saat dia melahap sandwich-nya. Dia sedikit kecewa ketika ia melihat makanannya, lantaran awalnya agak berharap Hikaru akan membeli hotdog.

“Aku baik-baik saja. Mereka takkan bisa melihatku ... Mungkin sih.”

Gambar mata pemilik hotdog yang mengikutinya bergerak membuatnya ragu-ragu jadi dia masih menyisipkan “Mungkin”. Ini benar-benar penghinaan.

“Aku tahu kamu tidak bisa bergerak, jadi aku membawa barang yang bisa kamu baca.”

“Wow, buku?!”

“Lagian Lavia sudah membaca banyak novel petualangan jadi aku punya sesuatu yang sedikit berbeda.”

Itu buku panduan praktis. Buku ilustrasi jenis tanaman, buku ilustrasi monster, panduan menjelajahi dungeon, dll. Mata Lavia bersinar cerah. Itu buku-buku tanpa protagonis, tetapi dengan menggunakan pengetahuan yang akan didapatnya dari membacanya, ia bisa menjadi protagonis dari kisah petualangannya sendiri.

“Terima kasih, Hikaru!”

“Aku tidak berharap kamu sebahagia itu.”

Hikaru meninggalkan hotel sambil merasa hangat di dalam. Tujuan pertamanya: Guild Petualang. Empat Bintang Timur mungkin ada di sana.

Ada pepatah yang mengatakan, "Kenali dirimu dan juga musuhmu, maka kau tidak akan berada dalam bahaya meski dalam 100 pertempuran".

*   *

“Saya minta maaf karena mengganggu waktu Anda, Guildmaster. Anda pasti sibuk.”

“Tidak apa-apa. Kami harus menjamu petualang rank-B.”

“Saya senang mendengarnya.”

“Jadi .... bisakah saya tahu apa yang dilakukan Bintang Empat Timur di Pond?” Tanya Unken sembari mengambil cangkir tehnya. Dia duduk di sofa kantor Guildmaster. Uap mengepul dari teh yang baru diseduh.

“Saya yakin Anda sudah tahu jawabannya.”

“Saya tidak tahu jadi saya bertanya pada Anda.”

“…Begitukah.”

Unken memiringkan cangkir tehnya dan menyeruputnya, tetapi pandangannya tertuju pada wanita di depannya. Dia terlihat berusia kurang dari 20 tahunan. Rambut blonde-nya diikat ke belakang, kaya akan keindahan. Mata birunya tertuju ke Unken, tanpa bergerak sedikitpun. Dia cantik — ujung hidungnya ramping, bibirnya merah muda. Takkan mengherankan jika para kawula akan terpincut padanya. Unken, sayangnya, adalah Man Gnome yang berusia lebih dari 200 tahun — dia jauh melewati masa jayanya.

(TLN: Blonde= Pirang )

Selyse Lande, juga dikenal sebagai Gadis Matahari, adalah petualang rank-B dan pemimpin (Leader) Bintang Empat Timur. Zirah perak yang melindungi dadanya memiliki ukiran ornamen indah di permukaannya, yang membuatnya tampak seperti karya seni. Dia sangat rapi dalam jubah tipis dan pakaiannya yang berwarna krem elegan.

Namun kerapian ini, bisa dikatakan, "tidak normal"

Mengenakan pakaian dengan warna seperti itu biasanya dianggap bodoh oleh para petualang.

Berjalan di luar akan menendang awan debu, dan perkelahian terkadang akan memercikkan darah.

Jelas itu akan cepat kotor.

Namun kemungkinan besar dia mengenakan pakaian itu setiap hari. Ada beberapa penjelasan untuk ini. Entah dia cukup ber-uang sehingga dia bisa langsung membeli pakaian baru, atau dia sering bertemu dengan orang-orang berstatus tinggi.

“Saya dengar cabang Pond yang mencuri pekerjaan kami — permintaan mengawal putri Count Morgstad ke ibukota kerajaan.”

“‘Mencuri’ merupakan pilihan kata yang buruk. Saya percaya seluruh urusan itu melalui prosedur yang tepat. 
Saya juga menerima laporan bahwa cabang ibukota kerajaan menyetujui.”

“Itu submaster yang memprosesnya, bukan?”

“Iya .... Meski dia tidak ada di sini saat ini.”

Unken memasang ekspresi masam. Submaster tiba-tiba meninggalkan Pond dan pulang ke rumahnya tiga hari yang lalu dengan alasan menderita flu musim panas dan dia perlu istirahat. Kalau dipikirkan lagi, dia mungkin hanya melarikan diri setelah mendengar berita tentang kedatangan Empat Bintang Timur.

“Guild Master. Saya tidak meminta Anda untuk meminta maaf.”

“Lalu apa yang Anda inginkan?”

“Mengulangi permintaan.”

“…Apa?”

Itu permintaan yang tidak terduga. Putri Count telah diculik atau melarikan diri. Tidak ada yang bisa dilakukan.

“Saya bangga dengan tingkat keberhasilan 100% kami. Jadi itu tidak sesuai dengan saya di mana pekerjaan kami, meski dicuri, menghasilkan kegagalan.”

“Tapi bagaimana Anda bisa mengulang permintaan ketika tidak ada orang yang dikawal?”

“Saya ingin izin Anda untuk melakukan penyelidikan atas hilangnya gadis itu.
Kami bisa beroperasi lebih baik dengan otorisasi Guild Petualang.”

Itu bukan permintaan yang sulit, dan Unken sendiri juga merasa tidak nyaman dengan kasus ini.

“Baiklah. Kami akan melakukan yang terbaik untuk bekerja sama ..... Saya juga akan memberikan teguran pada submaster, kapan-kapan jika saya bertemu dengannya.”

“Anda harus melakukannya.”

Tiada keraguan submaster itu pasti sangat menginginkan sorotan yang membuatnya ceroboh.

Permintaan dari seorang bangsawan. Pekerjaan khusus, tetapi para petualang yang diminta tidak ada. Jika dia berhasil, dia akan mendapatkan reputasi baik dari para bangsawan.

Adapun petualang rank-C, ia mungkin mengiming-imingi orang-orang itu dengan permintaan pekerjaan bergaji tinggi dan sebagai gantinya, mereka akan beroperasi di cabang Pond untuk sementara waktu. Lagi pula, petualang paling tinggi peringkatnya di Pond hanya rank D. Ini juga menjadi prestasi besar baginya jika ia merekrut rank C ke cabang lokal.

“Saya rasa .... terlalu banyak ambisi akan menghancurkanmu.”

“Saya setuju.”

“Baiklah. Saya akan memberikan detailnya...”

Unken memberi tahu Selyse rincian tentang kasus itu, ruang lingkup penyelidikannya, dan setuju untuk meminjamkannya peta Pond.

Sehabis diskusi, Selyse berdiri, mengatakan dia akan bertemu dengan anggota party lainnya.

“Jika Anda mengalami masalah, datanglah ke sini kapan saja.”

“Saya mengerti. Saya pamit pergi—.”

Ketika dia hendak meninggalkan ruangan, dia tiba-tiba berhenti.

“....Guild Master. Apakah ada ruangan lain di lantai dua ini?”

“Ya. Ada ruangan sub master di sana.”

“Tidak ada orang, kan?”

“Iya. Kalau pun ada, saya bisa merasakan kehadiran mereka.”

“Begitukah…”

“Apa ada yang salah?”

“Tidak, saya hanya merasa ada seseorang di sana.
Rupanya keinginan saya untuk memulai penyelidikan secara langsung mempengaruhi ketenangan saya.”

“......Jejak gadis itu akan semakin redup dari waktu ke waktu. Saya paham akan tekanannya, tetapi tidak ada gunanya jika Anda panik.”

“Ya. Kalau begitu saya permisi.”

Lalu Selyse meninggalkan Guild Petualang.

Selica, gadis berambut hitam yang dilihat Hikaru di chapter ini. WN dan LN agak beda jadi saya tidak tahu pasti apakah ada alur WN yang sesuai dengan penempatan ilustrasi ini.

Selyse Lande

Related Posts

Posting Komentar