Chapter 56: Arti 'Surga'

Posting Komentar

[TlNote: Nama skill dibiarkan tetap dalam bahasa inggris, aneh rasanya kalo di terjemahin. cuma kalo kalian lebih suka di terjamahin bilang aja di komen.]


Chapter 56: Arti 'Surga'

Hal yang pertama yang perlu dia urus, Soul Board. Level Hikaru telah naik setelah mengalahkan raksasa, tapi menilainya dari angka, Hikaru mendapat lebih banyak ‘poin pengalaman (EXP)’ daripada Lavia.

【Soul Board】Hikaru

Age:15 Rank: 41

【Soul Board】Lavia

Age:14 Rank: 29

Peringkatnya kini telah melebihi empat puluh. Karena levelnya lebih rendah, Lavia harusnya mendapatkan lebih banyak peningkatan, tapi nyatanya jarak di antara level mereka masih terpaut jauh, yang berarti Hikaru mendapatkan exp lebih banyak – itu termasuk exp yang dia dapat setelah membunuh Raja dan Dead Noble.

[TlNote: Exp singkatan dari experience yang berarti pengalaman. Istilah yang sering dipakai dalam game untuk menunjukkan poin yang diperlukan untuk naik level.]

“Pertama, aku harus memeriksa skill yang baru muncul.”

Dengan keberadaan skill baru, beginilah stat Hikaru sekarang:

【Soul Board】
Hikaru Age:15 Rank: 41 Poin: 9

【Vitality】
【Magical Power】
【Physical Strength】
【Strength】1
【Weapon Mastery】
· 【Throwing】10 (MAX)
· 【Heaven Shot】0
【Agility】. .
· 【Power Burst】2
【Stealth】. .
· 【Life Obfuscation】4
· 【Mana Obfuscation】4
· 【Imperceptibility】5
· 【Assassination】3 (MAX)
· 【Sniping】0
· 【Group Obfuscation】4
【Intuition】..
· 【Instinct】1
【Detection】
· 【Life Detection】1
· 【Mana Detection】3
· 【Mana Detection Expansion】1

Dia penasaran dengan Heaven Shot.

【Heaven Shot】Sebuah skill yang mencapai ranah Dewa, keberadaan yang mengendalikan tugas ilahi. Akan kehilangan bagian dari apa yang membuat seseorang menjadi manusia. Max: 5.

“Itu tidak memberiku cukup petunjuk tentang skill ini.”

Membandingkannya dengan skill lain yang satu ini cukup mengganggu. The description included words like “domain of God” and “lose” .

Tiba-tiba istilah ‘Dewa’ muncul. Dan lagi, mengingat bahwa

Soul board dan kartu guild mungkin terkait, sebenarnya aneh bahwa kata ini tidak muncul selama ini. Jadi apa yang terjadi jika saya menempatkan lima poin padanya?.”

Sejauh yang Hikaru tahu hanya Lawrence, kapten Kesatria yang memiliki skill dengan embel-embel ‘Heaven’. Mengingatnya lagi, kemampuan berpedangnya memang entah bagaimana terasa ilahi.

“Apakah Lawrence kehilangan sesuatu?.”

Dia ingin bertanya langsung pada pria itu.

“Ketidaktahuan sangat mengganggu, ini membuatku kesal.”

Kata “Shot” dalam Heaven shot juga mengganggunya. Jika dia memaksimalkan kemampuan memanah, apakah skill bernama Heaven bow juga akan muncul?.

Lawrence punya enam poin dalam greatsword dan satu poin dalam Heaven shot, dan hanya satu poin dalam skill sword. Apakah skill sword, short sword dan greatsword semuanya mempunyai embel-embel ‘Heaven’ sebagai skill lanjutan? Terdengar masuk akal. Jika begitu, maka skill tombak seperti Short spear dan Long spear akan menjadi Heaven spear. Heaven Shot baik untuk skill melempar maupun memanah, dan Heaven guard untuk skill perisai dan armor?

“Aku punya sembilan poin yang harusnya cukup untuk mengkonfirmasi teoriku… tapi aku tidak merasa ingin melakukannya. Jika aku memahami deskripsinya secara harfiah maka aku mungkin akan benar-benar kehilangan kemanusiaanku.”

Untuk sekarang aku memutuskan untuk melupakan tentang Heaven skill.

“Selanjutnya adalah skill melempar.”

Deskripsi stat penuhnya adalah sebagai berikut:

【Throwing】meningkatkan akurasi lemparan terhadap target. Max: 10 .

Mudah dipahami. Meski agak berbeda dengan deskpripsi skill Weapon mastery yang lain.



【Sword】mendapat buff saat memegang pedang. Max: 10 .

Senjata lain memiliki deskprisi “Memegang”, sementara skill melempar hanya berupa “Akurasi”. Meski akhirnya hasilnya mungkin sama saja. Sementara untuk Sniping…



【Sniping】saat melempar proyektil sementara target tidak menyadari, lemparan akan mendapat buff fatal. Max: 3 .

Mirip seperti Assasination yang sama-sama memerlukan ketidaksadaran target untuk bisa aktif. Ini menimbulkan pertanyaan lain: jika dia memaksimalkan Assasination, apakah skill melempar juga akan mendapat buff yang sama?

Hikaru tersesat diantara dua strategi: Pertama adalah mengandalkan kekuatan kasar dengan memaksimalkan skill strenght dan throwing. Dan kedua adalah dengan menghabiskan poin di skill Sniping dan Instinct, dengan begitu dia harus mengandalkan strategi untuk mengalahkan musuh.

Keuntungan utama dengan meningkatkan Strenght adalah memudahkannya untuk membawa barang bawaan. Adapun yang terakhir…kurasa fakta bahwa strategi itu lebih mengandalkan otak membuatnya menarik.

Tubuhnya mungkin menjadi berotot jika dia menaikkan Strenght. Contohnya: Lawrence yang memiliki 16 poin dalam Strenght, tubuhnya sangat berotot.

“Meski mungkin ada saatnya ketika aku perlu mengesampingkan penampilan.”

Dia memiliki beberapa opsi untuk menghabiskan poin.

Pertama: Memaksimalkan sisa skill yang berhubungan dengan Stealth. Jika begitu maka dia harus menghabiskan tiga poin dalam Life, Mana dan Group obfuscation. Termasuk Sniping, totalnya akan menjadi enam poin.

“Ini didasarkan pada pemikiran bahwa aku mungkin akan mendapatkan kelas pekerjaan lain dengan memaksimalkan Stealth ... Tapi itu terlalu mirip RPG.”

Bagaimana jika ini seperti Heaven shot, dimana aku harus kehilangan sesuatu? Tidak, tunggu. Aku bahkan belum tahu apakah Heaven sword memiliki deskpripsi skill yang sama dengan Heaven shot.

Kedua: Habiskan poin dalam Sternght dan stamina untuk menjadi kuat secara fisik.

Ketiga: Sihir, dengan sembilan poin aku dapat mempelajari mantra yang cukup kuat.

Keempat: mempelajari skill yang berhubungan dengan seni. Tapi memilih skill yang benar-benar berbeda sekarang sepertinya akan percuma.

Kelima: Habiskan semua poin dalam Instint. Dia sudah tahu betapa bergunanya skill ini, jika dia juga memaksimalkan skill Detection expansion dia harusnya bisa menghindari segala jenis bahaya.

.

“Hmmmmmmm……”

Dia kesulitan untuk memutuskan. Padahal saat mereka diserang raksasa dia tidak ragu untuk menggunakan semua poin pada skill Throwing.

“Kurasa manusia tidak bisa membuat keputusan kecuali sedang terpojok. Hanya dengan melihat semua poin ini membuatku terganggu.”

Hikaru menutup Soul boardnya .

“Jika ada masalah maka inilah dia.”

Kartu guild miliknya. Setelah mengeksplorasi dungeon dia mendapat beberapa kelas baru.

Assassination God: Night Stalker2

Stealth God: Darkness Wanderer2

Throwing God: Dead Shot2

Ordinary Chaos God: Eye of the Storm3

Woods Strolling God: Forest Walker4

Labyrinth Exploring God: Dungeon Walker4

Heaven Searching God: Sinner4

Ordinary Town Night Burglar God: Town Thief6

Wide Area City, Town, and Village People Rescue God: Civilian10



 “….”

Ada satu hal yang perlu dia katakan.

“Apa maksudnya kelas ‘Sinner’ ini?.”

[TlNote: Pendosa.]

Dead Shot dapat dimengerti. Pada dasarnya berarti selalu mengenai target. Juga tidak ada yang aneh dengan Dungeon walker. Meski dia tidak tahu jenis efek apa yang bisa dia dapatka darinya. Hanya saja, Sinner? Apa yang menyebabkan dia mendapatkannya?

“Heaven Searching… apa ada hubungannya dengan Heaven Shot?”

Setelah membaca deskripsi skill Heaven shot, dia tidak punya niat untuk menggunakan kelas ini.

Hikaru ingat dia belum pernah mencoba kelas Eye of the storm. Dia merasa sesuatu akan terjadi jika dia menggunakannya.

Aku akan mencobanya suatu hari.

“Dewa, huh… Raksasa, prajurit dewa… energi misterius yang disebut Mana suci… Naga waktu itu. Dia bicara padaku. Ada apa sebenarnya? Begitu banyak misteri….”

Dia tidak tahu apakah akan tiba hari ketika dia bisa memecahkan semua misteri ini. Dia mungkin saja, entah bagaimana, bisa mendapat informasi berguna di Sholarzard.

Meski dia tidak harus memecahkan semuanya. Dia tidak punya alasan untuk melakukannya. Hanya saja…

“Penasaran ini akan membunuhku.” katanya.

“Dunia ini memang sangat menarik.” Dia bergumam sebelum kembali ke tempat tidur.

«««Prev ToC – Next»»»

Related Posts

Posting Komentar