The Undetectable Strongest Job: Rule Breaker - Chapter 60 Bahasa Indonesia

Posting Komentar
the undetectable strongest job rule breaker indo
Menunggu pendaftaran selesai

Penerjemah: RA
Editor: Kyaanovel


Pegawai Administrasi mengatakan padanya bahwa masih ada dokumen yang harus diproses, jadi akan butuh sekitar lima hari lagi sebelum mereka secara resmi terdaftar di Akademi. Takut dengan Hikaru, mereka meninggalkan buku panduan di konter dan menjelaskan beberapa hal dari jarak tiga meter.

Apakah begini cara mereka memperlakukan siswa yang telah membayar biaya masuk yang tinggi? Pikir Hikaru. Meski dia sebenarnya tidak membayar apapun.

[TlNote: ingat? Atas rujukan Mikhail mereka menjadi penerima beasiswa.]

Dengan begitu, Hikaru dan Lavia kini punya waktu luang, tapi mereka masih punya hal yang harus dilakukan, yaitu mencari tempat tinggal. Tidak ada asrama, jadi mereka harus menyewa kamar di Scholarzard.

“Woah…tempat ini menakjubkan!”

Mereka pergi ke agen perumahan. Di antara tempat yang mereka periksa, Lavia menyukai satu tempat di lantai ketiga di sebuah bangunan tiga lantai. Unit itu sendiri tidak terlalu besar, tapi itu adalah satu-satunya unit yang ada di lantai jadi mereka punya satu lantai untuk mereka pribadi lengkap dengan atap terbuka. Cukup luas dengan dua kamar dan tambahan ruang keluarga, ruang makan dan dapur. Di belakang apartemen juga ada sumur dan kamar mandi, sehingga tidak terlihat dari jalan raya. Ini mengingatkan Hikaru akan jalanan Paris, meski dia belum pernah ke sana dan mungkin takkan pernah bisa ke sana.

“Ada banyak cahaya dan hanya perlu beberapa menit berjalan kaki ke akademi. Tempat yang indah, bukan?” Kata agen perumahan yang menemani mereka, dia tersenyum sembari menggosok tangannya.

“Berapa?”

“Ada banyak orang yang tertarik dengan tempat sebagus ini ... 800,000 Gilan setahun.”

Hikaru pikir tidak mungkin agen itu melebih-lebihkan. Tempat ini memang yang terbaik untuk orang yang belajar di akademi. Interiornya bagus dan berada di lantai teratas. Ada juga kemungkinan harga yang ditetapkan agen itu sedikit ditinggikan setelah melihat pakaian mereka. Dia mungkin mengira mereka berasal dari keluarga bangsawan atau semacamnya. Meskipun itu bukan hal negatif, yang mana itu berarti agen tersebut bisa mempercayai mereka.

“hhm….”

Hikaru memeriksa debu di bingkai jendela dan dinding. Benar-benar bersih. Tempat yang rapi dan nyaman. Agen itu mungkin berkata jujur - banyak orang menginginkan apartemen ini. Mantan penghuni di sini harusnya baru saja pergi.

Kamar ini sudah lengkap dengan furnitur, sebagian besar disediakan oleh lessor (penyewa yang meninggalkan barang mereka di kamar yang mereka sewa), penghuni sebelumnya meninggalkan meja dan sofa mereka. Yang mereka (H & L) butuhkan hanyalah kasur dan tempat tidur baru. Mereka bisa menempatinya mulai hari ini. 

“Bagaimana dengan 400,000 untuk setengah tahun?” (H)

“Hoho~. Tuan pelanggan ... enam bulan ke depan adalah musim dingin lho. Kami tidak bisa menemukan penyewa baru dalam waktu seperti itu. Tolong sewa selama setahun.”

“600,000 sampai musim semi. Aku masih bisa memperbarui kontrak kalau aku mau.”

“Saya mungkin akan setuju dengan 700,000…”

“Kau bercanda, kan? Apa kau bahkan punya kandidat penyewa lain yang ingin menyewa tempat ini pada waktu seperti ini? 620,000.”

“Hmm, bagaimana dengan 680,000?”

“640,000 Gilan.”

“650,000 Gilan.”

“Baiklah, kita sepakat.”

Hikaru menandatangani apa yang terlihat seperti kontrak, yang berpendar lemah (cahaya redup berwarna biru) saat dia meletakkan kartu Guild di atasnya. Sepertinya seseorang bisa menarik uang dengan membawa kontrak ini ke Guild Petualang. Sangat praktis.

Dia bisa melihat gerbang tenggara akademi dari teras atap. Lavia berdiri di sebelahnya.

 “Hikaru ... Apa kamu tidak apa-apa soal ini? Sepertinya kamu menghabiskan banyak uang.”

“Kita punya banyak uang. Tapi kalau kamu khawatir soal uang, haruskah kita kerja? Dan sepertinya di sini juga ada Guild petualang.”

“Ayo ayo kita ke sana!”

Sepertinya ratusan monster undead di dungeon bawah tanah tidak menyurutkan kecintaannya pada petualangan. Mereka pun langsung menuju ke Guild petualang.

“Oh…tempat ini terasa beda.”

Guild petualang di Scholarzard mempunyai struktur yang aneh.

Bentuk gedungnya seperti silinder, konter di tengahnya juga berbentuk bundar (silinder). Di permukaan dinding ada papan buletin tempat untuk menempelkan permintaan (Quest). Terdapat meja dan kursi bagi petualang yang bentuknya bundar juga.

Segera setelah mereka melangkahkan kaki, beberapa petualang mengalihkan perhatian pada mereka. Beberapa bersiul saat mereka melihat Lavia, tapi tidak ada yang bertindak agresif. Itu karena kebanyakan dari mereka adalah petualang yang lebih tua, berkisar antara dua puluhan hingga tiga puluhan. Dibandingkan dengan Guild di tempat lain, ada lebih banyak wanita di sini.

Atau karena ras-nya?

Para petualang tampaknya berkumpul berdasar ras mereka. Petualang dengan kulit biru hanya berkumpul dengan sesama petualang kulit biru.

“Tak banyak quest ada di sini.” Kata Lavia.

“Yah, lagipula ini kota satelit.” jelas Hikaru

Hikaru melihat quest rank-E. Kebanyakan adalah permintaan pembasmian monster yang tidak ia ketahui sampai permintaan pengawalan ke kota yang tidak ia kenal. Ada banyak quest di mana Akademi adalah kliennya, permintaan material untuk pembelajaran dan penelitian. Tak hanya seni bela diri, tapi ilmu sihir dan bidang studi lain juga sedang dipelajari di Akademi ini.

“Hmm ... apa ini?”

---------------------
【Plant Hunter】
【Daun bunga Dragon Kidney】...Saya ingin Anda membawa sebanyak mungkin, dengan fokus pada daun muda.

【Hadiah】Hadiah dasar 500,000 Gilan. Tambahan 100,000 Gilan jika daun dalam kondisi baik
【Klien】Institut Riset Akademi nasional
-------------

Quest ini kemungkinan besar berhubungan dengan hal yang dibicarakan Mikhail. Meski kliennya adalah Akademi, bukan kepala Akademi.

“Hei, kau yang disana. Kau terlihat sangat cantik. Baiklah, kau boleh bergabung dengan Party-ku.”

[TlNote: Party – sebutan beberapa petualang yang membentuk tim.]

Hikaru berbalik untuk melihat tiga pria – si pirang, si rambut merah dan hijau – memakai seragam Akademi. Menilai dari pakaian bagus yang mereka pakai di baliknya, mereka berasal dari keluarga kaya. Mereka lebih tua dari Hikaru, sekitar 18-20 tahun.

“…..”

Lavia segera bersembunyi di belakang Hikaru.

“Hei, aku sedang bicara denganmu. Ke sinilah, kubilang aku akan membiarkanmu bergabung dengan Party-ku.”

“…..”

“Katakan sesuatu!”

Si pirang menaikkan suaranya pada Lavia yang hanya menatapnya dengan hinaan. Temannya menghela nafas. Rupanya hanya si pirang yang berperilaku gegabah.

“Ayo ambil beberapa quest.” Kata Hikaru

“Kalau itu yang kamu inginkan.” Balas Lavia

“Kamu juga ingin menaikan rank-mu, kan?” (ED: Menaikan “rank” petualang, bukan  “level/peringkat” jiwa)

“Ngomong-ngomong ... apa kamu melakukan sesuatu untukku?”

“Ya.”

“Baik, ayo lakukan!” Lavia tersenyum

“Tunggu dulu! Beraninya kau mengabaikanku!” si pirang menyela.

“Aku Roy! Anggota Klan harimau dan siswa Akademi!”

“Quest mana yang harus kita ambil?” tanya Hikaru.

“Quest pembasmian memakan waktu, jadi kupikir lebih baik untuk mengambil Quest Plant Hunter.”

“Jangan terus mengabaikankuuuuu!”

Pria itu mencoba meraih bahu Lavia, berniat menarik perhatiannya, tapi sebelum jarinya bisa meraihnya, Hikaru menahan pergelangan tangannya.

“Hei .... Siapa yang memberimu izin menyentuh Lavia?”

“Haha. Akhirnya, kau menyadariku. Kau pastilah orang bodoh karena berani memegang tanganku – seorang diriku ini, anggota Klan Harimau Kuning. Sekarang, cepat lepaskan—”

Roy mencoba melepaskan tangannya dari cengkeraman Hikaru, tapi cengkeraman yang kuat mencegahnya.

“Ap-Apa?”

“Orang lemah tak harusnya bertingkah sok kuat.”

“Kau mengataiku lemah?!”

【Soul Board】Roy “Harimau Kuning” Rumania

Usia: 19 Peringkat: 2
19

【Magical Power】
. . 【Mana】1

Orang ini hanya berlagak. Ngomong-ngomong, dia adalah anggota dari klan ‘Harimau Kuning’ ini, tapi bukannya poin di Strenght, dia malah punya poin di Mana?

“I-Ini tidak mungkin terjadi! Bagaimana bisa seorang bocah nakal sepertimu menahanku?!”

“Karena aku lebih kuat darimu.”

“Aku berasal dari Klan Harimau Kuning gagah berani, kau tau?”

“Sepertinya kau tak mewarisi gen dari Harimau Gagah Berani itu.”

Hikaru melangkah ke depan, memaksa Roy mundur. Dia hampir jatuh, tapi temannya menahannya.

“A-Apa kau mau bilang ... kalau aku adalah sebuah ‘Kegagalan’ haa?!!!!!!!!” Pria itu terlihat kehilangan akal sehatnya, wajahnya yang merah berubah semakin gelap.

“H-hei, hentikan Roy.”

“Cukup Roy, kita berada di Guild.”

Si rambut merah dan hijau berusaha menghentikannya. Petualang lain menyadari keributan dan mulai menonton.

“Diam! Diam! Diam! Mundur setelah dihina sejauh ini –”

Roy tidak bisa menyelesaikan kalimatnya. Dalam sepersekian detik Hikaru ada di belakangnya, memukul belakang kepalanya dengan ringan. Roy jatuh pingsan.

“E…eh?”

Si rambut merah sepertinya tidak mengerti apa yang baru saja terjadi, tapi Hikaru tidak punya niat untuk menjelaskan apa-apa.

“Oi rambut merah, pastikan kau membereskan beban ini.” Kata Hikaru. 

“Lalu bagaimana dengan quest ini?.” (Dia bicara dengan Lavia)

Hikaru mengambil memo itu dari papan dengan tatapan acuh tak acuh.

Related Posts

Posting Komentar