Umarekawatta “Kensei” Wa Raku o Shitai - Chapter 01 Bahasa Indonesia

Posting Komentar
Umarekawatta “Kensei” Wa Raku o Shitai Novel Indonesia
Chapter 1 - Misi Pengawalan

Namaku Alta Schweitz. Hanya beberapa tahun yang lalu ketika ingatan akan kehidupan masa laluku kembali padaku. Aku tidak memiliki keluarga ataupun gelarku sendiri, aku hanya memiliki nama Alta yang diberikan kepadaku oleh panti asuhan tempatku berada. Pertama kali aku memahami sihir adalah saat ketika aku menginjak usia 5 tahun.

Saat itulah aku ingat sekali bahwa aku adalah Raul yang terkenal dengan sebutan Master Pendekar Pedang. Meskipun aku memiliki memori kehidupan masa laluku, aku tidak bisa mengatakan secara pasti apakah aku bereinkarnasi atau tidak.

Lagipula, tiada cara untuk membuktikan kalau aku dulunya adalah Raul, dan aku juga tidak punya niat untuk menyebarkannya sebagai rumor.

Mendapatkan pengetahuan tentang pedang dan sihir saja itu sudah cukup baik bagiku.

Aku diakui karena bakat-bakat itu, dan aku diterima sebagai putra angkat keluarga bangsawan Schweitz dan aku mulai melakukan tugasku sebagai kesatria bagi kerajaan. Jadi, aku menjadi kesatria termuda di kerajaan itu.

Tentu saja, aku tidak punya niat untuk mengumumkannya kepada publik.

Kesatria memiliki kelas mereka sendiri dan menjadi perwira kelas satu, aku berada di posisi di mana aku memiliki kebebasan yang relatif lebih banyak daripada yang lain.

Andai kau bertanya kepadaku apa yang aku inginkan jika aku bereinkarnasi? Aku takkan bisa menjawab pasti pertanyaanmu itu. Hanya saja aku ingin mencoba hal-hal yang sebelumnya tidak bisa aku lakukan. Aku benar-benar tidak ingin melakukan terlalu banyak usaha. Dalam kehidupanku sebelumnya, keinginanku hanyalah bertarung dan bertarung sampai aku bisa menjadi lebih kuat dari siapapun. Dengan mengingat hal itu, karena aku mempunyai ingatan Raul, kupikir aku mungkin berhasil melakukannya. Yang ingin aku lakukan adalah ingin cepat dapat uang dari pekerjaanku, cepat pensiun, dan menjalani kehidupan santai yang nyaman.

***

“Menaklukkan lebih dari setengah monster sekaligus membunuh induknya —— dan korban jiwa dari pihak kita adalah 0. Walaupun ada beberapa yang terluka ... tapi hampir tidak ada kerusakan yang ditimbulkan pada pihak kita secara keseluruhan. Kerja bagus, perwira kelas satu Alta Schweitz.”

“Ya, terima kasih banyak, Kapten Lemille Ein.” Kataku sambil menundukkan kepalaku.

Meletakkan sikunya di atas meja sambil membaca laporan itu adalah seorang wanita bernama Lemille Ein. Dia adalah pemimpin pasukanku, Kesatria Serigala Hitam. Rambutnya panjang dan merah, diikat rapi di belakang kepalanya, dan dia mengenakan seragam ksatria dengan gaya yang sedikit lebih kasual. Area di sekitar dadanya yang sedikit terbuka adalah sesuatu yang sesekali aku pikirkan apakah itu baik-baik saja sebagai seorang kesatria tapi sepertinya hal seperti itu bervariasi tergantung pada kelompoknya. Jadi, aku kira hal-hal semacam itu diperbolehkan di sini.

“Jadi, aku akan mendapatkan kompensasi untuk jumlah monster yang telah aku kalahkan, kan?”

“Jangan bicara soal uang terus. Kenapa kau peduli sekali soal itu padahal kau masih muda? Apa keluarga Schweitz sedang krisis uang?”

“Mengenai keluarga Schweitz, tidak ada masalah bahkan kalau aku tidak menghasilkan uang. Ayah tiriku, yang merupakan kepala keluarga saat ini, adalah orang yang sangat baik. Ini hanya karena aku mata duitan, itu saja.”

“Jadi, itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan.” jawabku.

Toh, wajar merasa bahagia bila engkau mendapatkan uang, apalagi mampu menghemat uang, itu terasa menyenangkan. Tergantung pada apakah kau akan membeli rumah di pedesaan atau di kota, jumlah uang yang perlu kau hemat akan berubah sewaktu-waktu.

(Cepat atau lambat aku harus memutuskan itu ... aku pribadi sih lebih suka pedesaan.)

“Ngomong-ngomong, kapten, anda lebih suka perkotaan atau pedesaan?”

“Oh, kau mau merayuku? Kau sudah mulai berani ya.”

“Anda salah paham. Aku berbicara tentang di mana Anda ingin tinggal di masa depan.”

“Apaan tuh, kalau kau mau melamarku, lebih romantis dikit dong. Selain itu, perbedaan usia kita akan menyebabkan keributan lho.”

“Aku menyesal karena menanyakan pertanyaan semacam itu padamu kapten.”

Tepat setelah aku mengatakan itu, Lemille tertawa dan mengatakan bahwa dia hanya bercanda.

Dia memang tipe orang seperti itu. Bagiku, justru karena kepribadiannya itulah yang membuatnya lebih mudah diajak bicara. Meski terkadang dia bisa jadi menyebalkan sih.

“Yah, mau itu tinggal di pedesaan atau kota di masa depan, itu terserah diriku, tapi mari kita bicara tentang ‘sekarang’ saat kau masih muda.”

Entah kenapa aku punya firasat buruk setelah mendengar perkataannya. Lemille mengeluarkan satu lembar kertas dari laci meja.

Ada foto seorang gadis dengan beberapa baris informasi di atasnya.

“Hm? Sepertinya aku pernah melihat orang ini sebelumnya...”

“Yap betul. Dia adalah Nona Iris Reinfell, putri dari salah satu dari empat bangsawan terkemuka di ibukota ini, keluarga Reinfell, ia dikenal sebagai kesatria terkuat.”

Aku mengambil selembar kertas yang dia serahkan.

“Si Putri Master Pedang” — begitulah julukannya untuk gadis itu.

Menggabungkan baik ilmu pedang dan sihir, dia tak tertandingi sebagai pendekar pedang sihir perempuan. Sementara dia seorang perempuan, dia menonjol di antara para ahli pedang tingkat tinggi, dan memang, pada usianya yang ke-15 tahun, dia pantas disebut sebagai pendekar pedang jenius. Aku sama sekali belum pernah berbicara dengannya, tetapi aku pernah melihatnya sekali. Aku ingat dia berperilaku dengan cara yang sangat bermartabat.

“Empat keluarga bangsawan ... jadi apa yang sebenarnya terjadi dengan si putri ini?”

“Aku ingin kau melindunginya.”

“Apaaa...?”

Aku secara spontan berteriak.

Sepertinya firasatku benar.

“Ini misi pengawal, misi pengawal lho, kau belum pernah melakukan itu sebelumnya?”

“Yah, aku pernah sih tapi ... mengawal si putri master pedang ...”

Maksudku, memangnya ini perlu? Atau begitulah yang aku pikirkan sendiri, tetapi aku mungkin tidak boleh mengatakannya dengan lantang.

Lemille menghela nafas pelan.

“Dengar, aku tahu apa yang ingin kau katakan. Gadis ini juga mengatakan dia tidak perlu pendamping. Tapi baru-baru ini kami telah melihat beberapa kegiatan yang mencurigakan.”

“Kegiatan mencurigakan…?”

“Ya. Kami saat ini sedang menyelidiki masalah ini, Nona Iris adalah bangsawan yang mendapat banyak dukungan publik secara luas di negara ini — ia salah satu kandidat untuk menjadi kaisar berikutnya. Apa pun masalahnya, tidak mungkin kita bisa membiarkan orang seperti itu lengah.”

“Bahkan kalau itu masalahnya, kenapa harus aku?”

“Menurut Nona Iris: ‘Aku tidak punya niat untuk dilindungi oleh seseorang yang lebih lemah dariku.’ Dia mengatakan itu dengan sangat percaya diri, karena itu aku akan memberikan itu, tapi, benar-benar tidak ada terlalu banyak orang yang bisa kami kirim segera untuk misi ini. Satu-satunya yang bisa kami kirimkan segera hanyalah kau seorang.”

Jadi, daripada dipilih, ini lebih seperti aku satu-satunya yang mampu untuk menjalani misi ini. Memang, mencari seseorang yang lebih kuat dari Si Putri Master Pedang akan sangat sulit dalam waktu sesingkat itu. Dan sepertinya setiap kandidat di luar diriku sudah keluar dari gambaran.

“Tapi sepertinya Nona Iris juga masuk sekolah ... apa benar-benar bisa bagiku untuk tetap dekat dengannya?”

“Kau tak perlu khawatir soal itu. Kami sudah mengurusnya.”

Lemille tertawa licik.

Aku punya firasat buruk lagi.

Related Posts

Posting Komentar