The Undetectable Strongest Job: Rule Breaker - Chapter 62 Bahasa Indonesia

Posting Komentar
The Undetectable Strongest Job: Rule Breaker Novel
Chapter 62 - Situasi Sebenarnya Aliansi

Penerjemah: RA
Penyunting: Kyaanovel

Seadanya aja yah, belum saya edit secara menyeluruh. Lagi males euy...~


Bunga Dragon Kidney—sebuah bahan antidot untuk menetralisir racun pada keponakan kepala Akademi. League mengatakan dia ingin menolong kepala Akademi.

“Kenapa kau ingin aku melakukan itu?”

“…Itu pertanyaan yang bagus.”

“Apa dia berasal dari Rumania?”

“Tidak, kalau dia berasal dari sana, Klan akan melakukan sesuatu tentang masalahnya. Dia dari Zubura.”

“Zubura...?”

“Kamu tidak tahu? Ah benar. Kebanyakan orang asing tak tahu betul tentang Zubura. Itu negara terkecil dari Aliansi.”

Rumania: Negara terbesar baik dari populasi maupun kekuatan militer. Klan memegang kekuasaan di negara tersebut.

Kirihal dan Ludancia—keduanya merupakan negara kuat, namun hubungan di antara keduanya tidak baik.

Jarazack—negara yang menumbuhkan budaya unik dan rumah bagi ras orang-orang berambut.

Zubura—negara terkecil dari Aliansi.

Euraba—rumah bagi ras berkulit biru. 

Kotobi—negara yang memproduksi sejumlah besar logam mulia.

“Akan rumit bila orang dari Zubura dibunuh oleh seseorang dari Ponsonia. Jika Zubura meminta kompensasi dari Ponsonia itu akan mempengaruhi hubungan diplomatik sekutu. Tapi ... jika seseorang dari Ponsonia menyelamatkan mereka, saya pikir masalah ini dapat terselesaikan secara damai.”

“Pernahkah aku bilang aku dari Ponsonia?”

“Tidak, tapi seseorang dari negara tetangga yang cukup kaya untuk datang ke Forestia hanyalah Ponsonia. Apa saya salah?”

“Tidak, kau benar. Tapi apa keadaan akan betul-betul kondusif kalau aku menyelamatkan keponakan kepala Akademi? Fakta dia terluka karena seseorang dari Ponsonia masihlah ada.”

“Itu benar, tapi kamu tahu? Orang-orang dari Zubura punya pandangan hidup yang unik: ‘Berikan pengampunan kepada mereka yang memintanya’.”

“Jadi kamu memintaku untuk minta maaf?”

“Saya akan sangat berterima kasih bila kamu benar akan melakukan itu, tapi saya tidak bisa memintamu sebanyak itu. Kamu adalah seorang petualang yang berambisi untuk menaikan rank dan kebetulan ada quest sempurna untuk kamu lakukan. Yang kamu butuhkan hanyalah hadiah sebagai pendorongmu, kan?”

“Kenapa kau sangat peduli sekali dengan Zubura? Padahal kau dari Rumania.”

“Pertanyaan yang sangat bagus ... Kurasa saya perlu menjelaskannya dulu.” Kata League seraya menyesap tehnya yang semakin mendingin. 

“Meski kami menyebut diri sebagai ‘Negara-negara Aliansi’ Forestia, namun nyatanya hanya sekadar nama. Tak ada kerja sama nyata di antara ketujuh negara.”

Semua posisi penting (posting) di Forestia, termasuk takhta kepemimpinan, akan diisi secara bergilir oleh tiap negara. Raja atau Ratu memiliki waktu jabatan sepuluh tahun, sementara sisanya tidak memiliki jangka waktu tetap. Setiap tahun pada musim dingin yang panjang, akan ada pergolakan politik untuk memutuskan siapa yang akan menempati posting pada tahun depan. Akibatnya, sulit sekali untuk membuat rencana jangka panjang, yang mau tak mau semuanya menjadi bersifat jangka pendek.

“...Itu terdengar sangat tidak produktif.”

“Kalau begitu, maka musim dingin yang panjang adalah hal baik, kan? Apalagi kalau ada konflik internal, itu takkan bocor ke luar. Ditambah negara-negara lain akan melihat tanah kering dan tandus saja.” Lavia bergabung.

“Benar-benar tanpa basa-basi, Lavia.” Kata Hikaru.

“Memang, seperti yang Nona Lavia katakan. Sampai kini, entah bagaimana kami mampu bertahan, tapi kami sudah hampir sampai pada batasnya. Proyek pengendalian banjir dan pengendalian monster di perbatasan sudah mangkrak semenjak Aliansi dibentuk. Bencana besar dapat terjadi kapan saja dan saya ingin mencegah itu terjadi.”

Ia tampak seperti orang yang tak ber-emosi, tapi secara mengejutkan ia sangat bersemangat

 “Dan itu termasuk menolong kepala Akademi, kan?”

“Zubura tidak memegang banyak posting, Kepala Institut Akademi Riset Nasional adalah salah satu dari sedikit jabatan yang mereka miliki. Ada orang-orang yang mencoba memanfaatkan kebenciannya pada Ponsonia agar dia bertindak gegabah. Bila kepala Akademi bertindak tanpa alasan atau terburu-buru maka Zubura akan memiliki lebih sedikit posisi tahun depan. Mereka menyebutnya ‘penurunan peran’ atau ‘menabur benih’ yang kemudian akan ‘dipanen’ pada musim politik saat musim dingin.”

“Ah ... aku ingat, memang ada seseorang yang berusaha menghasutnya. Meski Mikhail tiba tepat waktu jadi semuanya berakhir baik-baik saja.”

“Profesor Mikhail? Dia orangnya memang jarang memihak siapa pun di antara Jarazackian. ... Hikaru-san, mungkinkah kamu pergi ke akademi?”

“Yah, kurang lebih.”

“Jelas ini bukan kurang lebih, kan? Jadi, apa yang sebenarnya kamu lakukan?”

“……”

Aku harus bagaimana sekarang? Hikaru tidak berniat meninggalkan kesan baik pada League, tapi dia malu membicarakan masalah ini.

“Staf administrasi di sana marah-marah pada Hikaru jadi dia membuatnya mengikuti ujian yang berakhir dengan kalahnya Mikhail sampai pingsan dari Hikaru lalu dipanggil oleh kepala Akademi yang menyalahkannya karena berasal dari Ponsonia dan mereka adalah sekumpulan sampah yang lebih baik mati tapi Hikaru adalah orang baik jadi dia memaafkan mereka dan mendaftar sebagai penerima beasiswa.” Lavia menjelaskan dalam sekali jalan. Mendengarkannya saja membuat Hikaru merasa tidak enak.

“Kamu mengalahkan ... Profesor Mikhail sampai pingsan? Melihat perubahan di raut wajahmu, sepertinya itu benar. Sekarang saya mengerti kenapa kamu bisa mengalahkan Roy dengan hanya satu pukulan. Saya lega kamu tidak membunuhnya.”

“Kuberi tahu, itu bukan berarti aku orang yang suka kekerasan.”

“Kalau kamu sudah mendaftar ke Akademi, maka ada lebih banyak alasan untukmu menolong kepala Akademi. Ini juga akan menguntungkan bagimu, bagaimana?”

“Tidak ... aku tidak terlalu peduli soal itu.”

“’Ini juga akan memberikan tekanan pada para staff. Karena akademi dikelola oleh dana pemerintah, ada kecenderungan untuk memperlakukan siswa beasiswa secara kasar, yang menurut saya agak menjijikkan.”

“Tapi siswa telah membayar biaya sekolah yang tinggi…”

“Bagi mereka, membantumu berarti ‘biarkan saja dia masuk’. Juga, tentang profesor yang berusaha menghasut kepala Akademi, mereka mungkin berasal dari Kirihal dan Ludancia. Kami warga Rumania akan mengawasi mereka. Akankah kamu menerima quest ini?”

Dia ngotot sekali, pikir Hikaru. Masalah ini mungkin sangat penting baginya. Tidak, masalah dengan kepala Akademi lebih seperti tulang ikan kecil yang tersangkut di tenggorokan, maksudnya, tidak terlalu besar. Tapi datanglah seseorang yang terampil sesudahnya—Hikaru, yang kebetulan berasal dari Ponsonia.

Jadi aku bak gumpalan nasi yang bisa menghilangkan tulang ikan itu? Aku bahkan belum lama berada di sini dan orang-orang sudah mulai memperhatikanku.

“Hikaru-san ... tolong jujurlah pada saya, apa keinginanmu sampai jauh-jauh datang ke sini? Pasti bukan karena uang, kan? Kenapa kamu datang ke Akademi? Kalau kamu cukup kuat untuk mengalahkan Profesor Mikhail, saya ragu ada yang bisa kamu pelajari di sini. Kalau ada yang bisa saya lakukan untukmu, saya akan melakukan apapun.”

“Yah, di samping latihan bertarung…kurasa aku ingin mempelajari tentang item sihir.”

“Item sihir? Seperti apa? Saya sebenarnya mempelajari tentangnya dan cukup berpengetahuan, jika saya bisa mengatakannya sendiri.”

“Item sihir? Bukan tembikar?”

“…Ya, saya mempelajarinya sebagai bagian dari pelajaran tembikar.”

League memandangnya dengan curiga. Menyadari kesalahannya, Hikaru segera menambahkan.

“Kapalan di jarimu, itu bukan berasal dari bela diri, kan?”

“Ah iya. Ini dari mencampur glasir tembikar. Kamu cukup jeli.”

“Apa Akademi tidak mengajarimu tentang item sihir?”

“Saya akan senang jika bisa, hanya saja….”

Ekspresi League menjadi pahit.

“….Profesor yang mengajar berasal dari Kotobi.”

“…..Hah?”

“Seseorang yang berasal dari Klan Rumania dilarang untuk belajar dari Profesor yang berasal dari enam negara lain.”

“Apa kau serius?”

Hikaru bersandar di kursinya dan menghela nafas.

 “Kau meminta orang lain untuk melakukan ini dan itu tapi kau tidak berniat melakukannya sendiri? Kau ingin ketujuh negara maju, kan? Tapi kau bahkan tak mau menyebut seseorang dari Kotobi sebagai gurumu. Mana inisiatifmu? Kau harus menjadi contoh yang baik untuk yang lain.”

“Ya, kamu benar tentu saja ... Tapi orang tua saya -lah yang mengurus keuangan saya.”

“Aku tidak peduli. Pertama, kau harus belajar mandiri. Kemudian kau harus belajar dari Profesor Kotobi itu, baru setelah itu kita akan bicara.”

Hikaru berdiri.

“Ayo pergi Lavia.”

“Ok.”

“…..”

Putus asa, League bahkan tidak mencoba untuk menghentikan Hikaru.

Related Posts

Posting Komentar