Kami Kokyou - Chapter 1 Bahasa Indonesia


Skill Dewa

“Senang melihatmu datang, anak-anak.”

Suara tenang Ratu Ulskuque terdengar di atas kepala kami. Kami sembilan yang akan berusia lima belas bulan ini berlutut, dengan kepala tertunduk dan menahan degupan kuat jantung saat kami mendengarkan kata-kata khusyuk itu.

“Kalian yang akan menantang Dungeon, aku akan memberikan skill kepada kalian.”

Dengan gemerincing, aku yakin ratu sedang melambaikan tongkat yang selalu dia bawa dari kanan ke kiri. Untuk memberikan sihir pada kami.

Lalu.

“Whoah…”

“Whoa ... ini.”

Kata-kata ajaib mencapai telingaku, pertanda bahwa aku telah memperoleh skill. Ketika aku memikirkan ini, sebuah suara juga bergema di pikiranku.

Aku akhirnya mendapatkan skill. Skill para dewa yang akan membuatku menjadi orang yang akan menantang dungeon sebagai seorang petualang. Aku akan turun ke lantai bawah tanah dungeon yang belum dilalui dan menjadi petualang terkuat. Pastinya!

Aku telah mempelajari pedang sampai sekarang, jadi skill tipe Warrior akan bagus, tapi mungkin saja skill bertipe sihir atau semacamnya. Skill tipe Priest kurang menarik, jadi aku lebih suka tidak, justru skill yang bisa memperkuat tubuhku yang paling berguna.

Suara itu pun terdengar.

― ―[Breathing]
…...

Apa itu?

Bisakah aku mendengarnya lagi?

“Skill [Breathing] Sesuai namanya, itu memungkinkanmu untuk bernapas masuk dan keluar.”

Loh, tanpa itu pun aku bisa bernapas, kan?

Itu adalah hal normal yang tiap kali kulakukan. Seperti menghirup udara ke dalam paru-paruku.

Aku bergumam dalam batin, tetapi tidak ada suara lagi.

“Sepertinya sudah tersebar. Lalu, aku akan melepaskannya.”

““Ya Bu!!””

Eh, tunggu, tunggu, tunggu. Aku masih belum mendapatkan apa pun selain ‘Breathing ...

Meskipun aku ingin mengeluh, bahkan mengangkat kepalaku tidak akan diizinkan di depan ratu.

Langkah kakinya semakin jauh, membuatku panik.

Akhirnya aku bisa mengangkat kepalaku, tetapi tanpa diizinkan sepatah kata pun. Aku dan yang lainnya dibawa ke gerbang depan oleh para penjaga, kemudian aku meninggalkan istana sambil membawa kebingungan dalam pikiran.

∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽

Di kamar ratu.

Ratu jatuh ke sofa besar dengan bunyi gedebuk. Dia berkulit putih, ditambah kecantikan yang tiada tara. Tetapi di bagian belakangnya, ada ekor pendek dan berbulu tebal, dan di atas kepalanya ada telinga panjang berdiri tegak. Tidak, lebih tepatnya telinga panjang berlekuk.

Itu bisa dimengerti karena ratu adalah setengah dewi. Setengah dari dirinya adalah dewi kelinci. Dia-lah yang bertanggung jawab atas pemberian skill pada bulan ini.

“Ahhh, aku lelah. Ada banyak juga ya di bulan ini.”

Asisten perempuan di sisinya mengangguk setuju, dan memberikan tablet.

“Ada sembilan yang lahir di bawah bulan kedelapan. Inilah skill yang diberikan kepada mereka. ”

“Kenapa aku tidak bisa memilih skill, padahal itu jauh lebih menyenangkan.”

“Itu karena kebijakan dari Dewa Surgawi.”

“Dan aku tidak punya hak untuk mengaturnya, begitukan? Ya ya aku tahuuuuu itu. Bleh.”

Asisten itu menjawab seperti biasa, dan ratu bertelinga kelinci itu merajuk seperti biasa.

Seperti kata-kata yang tersirat, Dewa Surgawi adalah dewa yang ada di surga. Mereka berada di tingkatan yang berbeda.

Jari ratu menggeser turun di layar tablet, dan kata-kata di bawah pun naik dengan lancar. Itu adalah karya para dewa.

“Hmm, tak cek dulu skill-skill-nya.. ‘Axe Art’, ‘Silver Nose’ ... Wow, semuanya tampak bagus bulan ini, bukan?”

“Dan bulan lalu, ada seorang anak diberi‘ Blessing of the Witch'.”

(T/N: Berkat Sang Penyihir)

Negara ini, Kerajaan Skuque berkembang sebagai negara yang memiliki Dungeon. Dungeon tersebut diciptakan oleh para dewa di masa lampau. Itu penuh dengan emas, perak dan harta. Namun, ada banyak monster juga.

Mereka yang mempertaruhkan nyawa, kebanggaan, dan kehormatan untuk menantang dungeon diberi skill unik ketika mereka berusia lima belas tahun. Skill adalah kemampuan yang melampaui batas manusia dan meningkatkan kemampuan tempur mereka. ‘Axe Art' yang disebutkan oleh ratu bertelinga kelinci adalah salah satunya.

“…Oh?”

Jari gulir sang ratu terhenti. Dia memperbesar dengan ibu jari dan jari telunjuk, lalu tombol kembali, lalu tombol masuk sekali lagi dan dia mulai gemetar.

“…Waaah! Apa ini! Apa aku enggak salah lihat!?”

“Jadi, kamu akhirnya menyadarinya?”

Ratu bangun dari tempat tidur dan membawa tablet di depan asistennya dan berteriak.

“Skill ‘Breathing' itu skill yang agak ambigu jadi seperti itu, tapi apaan ini...!”

“Ya, sebenarnya ... Breathing God.”

(T/N: Pernafasan Dewa)

“Naik level hanya dengan bernafas! Tidak, itu tidak mungkin. Ini jelas-jelas skill dewa! Hanya dengan itu saja kau bisa memusnahkan nyawa musuh hanya dengan bernafas, atau menyembuhkan luka fatal sekutu, ada banyak efek! Memang seperti nafas Dewa! Anak yang mana itu? Yang mana? Di mana dia!?”

Sang asisten mendesah panjang.

“Yang Mulia. Kami tidak diizinkan ikut campur.”

“Astaga! Ini akan jauh lebih menyenangkan..................! ..............Dewa Surgawi yang Bodoh............!”

“Kamu akan terkena hukuman kalau berbicara seperti itu lho.”

∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽

Sama sekali tidak tahu bahwa percakapan seperti itu sedang berlangsung di istana, aku yang diberi skill ‘Breathing, Lana Prater, berjalan dengan susah payah melewati kota.

 “Haaahhh ...”

 Aku ingin tetap diam. Impianku sejak aku masih kecil, menaklukkan dungeon, telah direnggut.

 Kalau saja itu jenis quest ... Aku bisa bergabung dengan sebuah party sebagai thief atau semacamnya ... Tapi apa-apaan itu Breathing ...

 “Haaahhh ...”

 Aku menghela nafas untuk yang beberapa kali.
 Lalu.

 “Oooi, Lana! Breathing Lana! Kamu punya skill yang tidak berguna, ya! ”

 “Pergi ke Guild dan mendapatkan lembar status. Lalu punya skill Breathing, jadi kamu bisa bernafas? Aku bisa melakukannya juga lho! Hoooooo haaaaaaa! ”

 “” Gehahahahahahaha! “”

 Mereka adalah dua orang yang baru menerima skill dari ratu sama sepertiku. Yang besar adalah Carlos, dan yang kurus adalah Clay. Mereka tinggal di dekatku dan seumuran, jadi kami berakhir bersama sejak kami masih muda, itu menjengkelkan.

 Aku memelototinya dengan cemberut dan dia mundur sedikit, tapi kemudian.

 “Apa!? Tidak terima !? Aku mendapat Skill Axe art! Dengan ini aku akan menjadi seorang prajurit dan menyerbu dungeon! Itu tidak seperti skill anehmu! “

 “Aku punya ‘Silver Nose’, aku akan menemukan begitu banyak harta karun!”

 ...

 Sialan, aku tidak kesal.

 Aku hanya berlari karena mereka berisik!

 “Ah, dia lari!”

 “Bajingan Breathing lari tuh!”

 “” Gehahahahahahaha! “”

 Sial.

Related Posts