Kami Kokyou - Chapter 02 Bahasa Indonesia

Chapter 2 - Sang Penyihir Utara

“Aku pulang…”

Tempatku tinggal adalah penginapan.

Ini adalah tempat dengan harga terjangkau yang menargetkan para petualang yang berencana memasuki dungeon. Bangunannya cukup tua. Kamarnya agak berantakan dan dungeon agak jauh dari tempat ini. Namun karena semuanya murah, serta masakan ayah lezat dan juga ibu pandai merawat pelanggan kami, membuat bisnisnya makmur.

Dan yang paling penting,

“Onichan, selamat datang kembali! Bagaimana dengan oleh-olehnya?"

Adikku Mary, yang tersenyum bagaikan bunga mekar bertanya kepadaku. Dia 1 tahun lebih muda dariku tapi dia dikenal sebagai gadis yang paling populer di wilayah ini. Tidak, mungkin kurang tepat? Wajahnya yang menawan seperti ibu juga populer di kota.

Dia datang dengan gesitnya tiba di sebelahku yang berdiri di pintu belakang. Dia lalu bertanya lagi.

“Kamu barusan dari istana, kan? Apa kamu dapat oleh-oleh?"

“Tidak, aku tidak mendapatkannya”

“Apa ini tentang mimpi onichan yang hancur?”

“Kenapa kamu bisa tahu itu!?"

Mary terkejut ketika aku tanpa sengaja mengangkat suaraku.

“Eh, maaf. Maafkan aku.”

“Tidak apa-apa. Aku juga minta maaf karena meninggikan suaraku tadi.”

Aku berjalan melewati adik perempuanku.

“Aku akan menjadi putra yang baik dan bekerja mengurus penginapan ini. Aku sudah janji pada ayah. Jika aku tidak bisa menjadi petualang, maka aku akan mewarisi penginapan."

Mary menatapku,

“Onichan, kamu kan belum masuk ke dalam dungeon!”

“...... Tidak jadi.. ~”

“Jangan menyerah begitu saja! Skill apa pun yang kamu dapatkan, aku yakin itu akan berguna di masa depan! “

“Bagaimana bisa skill seperti 'Breathing' bisa berguna! Skill itu cuma membuatku menghirup dan menghembuskan nafas!? Ha, apa-apaan itu!”

“T-tapi kamu tidak akan pernah tahu sebelum mencobanya, kan! Bernafas, seperti ini.. Ehm!? Uhn ... Hahh E ~ to ... Aku tidak tahu mau bilang apa."

“Sudah cukup, tinggalkan aku sendiri ...”

Adik perempuanku masih mencoba mengatakan sesuatu, yang pada akhirnya diam.

Aku yakin dia merasakan kekecewaanku. Dia benar-benar baik. Hatiku sekarang agak tenang.

“Onichan ... Ah, uhm”

“……… Apa?”

“Beberapa saat yang lalu, Pauline-chan datang. Dia mengatakan akan kembali lagi nanti.”

Itu nama teman masa kecilku yang benar-benar terampil menggunakan pedang.

“Aku mengerti, terima kasih."

Sambil mengatakan itu, aku melakukan yang terbaik untuk tidak melihat wajah adik perempuanku dan lanjut menaiki tangga.

Tiba-tiba....

“―Kyaaaaaaaaaa!”

Aku mendengar teriakan Mary dari punggungku. Namun, aku tidak bisa melihat ke belakang. Tubuhku mengeras seolah-olah membeku. Sepertinya aku ditahan oleh kekuatan yang tak terlihat.

“-Sihir…..?!”

Ini bukan ilusi dan pandanganku menjadi gelap. Tangga, dinding, langit-langit, kaki dan tanganku. Semuanya menjadi hitam dan aku tidak bisa melihat apa pun. Namun, aku mendengar suara, suara wanita.

“……Tidak diragukan lagi.”

―S-siapa itu!

“Aku akan mengambil waktu 'gadis ini'.”

M-Mary!? Jangan bercanda! Siapa kau, dari mana kau berasal!?

“Sang Penyihir Utara”

Ba-sa basa basa basa, dunia kegelapan berubah menjadi burung gagak dan terbang menjauh (TLN: Basa basa adalah SFX, tidak yakin apa itu)

(TLN: Mirip genjutsu Itachi nih...)

“Mary!”

Aku melihat ke belakang dan melihat adik perempuanku terbaring di dekat pintu masuk. Dia masih bernafas tetapi tidak bangun tidak peduli berapa kali aku memanggil namanya. Dia juga tidak bergerak.

“La-kun!”

Teman masa kecilku Pauline berlari ketika dia tiba.

“Apakah dia ... Mary-chan!?”

“Kau bisa mendengarku Pauline? Tolong cepat panggil ayah dan ibu! ”

“Ah, Mary, chan ...”

“Pauline! Panggil Ayah dan Ibu! “

“Ya, Ya!”

Orang tuaku datang tak lama kemudian.

∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽

“Ini adalah 'Kutukan Penyihir'... aku tidak bisa menemukan cara untuk mengatasinya”

Orang yang memeriksa kondisi adikku adalah Dokter Penyihir, Jin-sensei. Dia meminta maaf padaku sambil menggelengkan kepalanya.

Setelah itu, kami telah meletakkan Mary di kamarnya. Tampaknya suara misterius yang menyebut dirinya “Penyihir Utara” juga terdengar oleh orang tuaku. Aku segera memanggil Dokter Penyihir tetapi sepertinya bahkan sensei yang dikenal sebagai nomor 1 di seluruh negeri tidak bisa membangunkan Mary.

“Mary ... Apa yang akan terjadi pada Mary, sensei! ...”

“Mungkin, setelah 1 tahun ... dia akan mati”

Mati. Maksudmu. Adikku.

Aku tidak mengerti sama sekali.

“Tidak mungkin …… Mary …… Kenapa ……!”

Ibuku menangis sambil menggendong adik perempuanku. Jin-sensei terus berbicara.

“Jadi dengan 'Benih Sage'?”

Ketika kami menangis, ayah mengajukan pertanyaan.

“'Benih Sage'? Apakah dia akan sembuh jika kita punya itu!?"

“Ya mungkin. Namun, aku yakin kau sudah tahu di mana kau bisa menemukannya, Lana-kun”

Ketika aku ditanya, aku mengangguk dalam hati.

“Itu ada di lantai terakhir dungeon”

∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽

Lantai terakhir dari dungeon yang belum pernah dicapai oleh siapa pun.

Dikatakan bahwa permata serba guna, yang secara umum dikenal sebagai 『Benih Sage』 dapat ditemukan di sana. Itu adalah permata yang oleh para penyihir dan petualang inginkan. Begitu ya, kalau aku punya permata itu, kita pasti bisa menyingkirkan kutukan Mary juga.

Aku menggantikan pekerjaan ayahku di penginapan sementara ayah bertanya di sekitar kota untuk Ahli Kutukan dan Penyihir tetapi tidak ada yang bisa membangunkan Mary.

Itu artinya, hanya ada satu hal yang harus dilakukan.

Keesokan harinya, aku berdiri di depan pintu belakang dengan membawa barang bawaan  yang bisa bertahan selama 2 malam.

Aku akan mendaftar di Dungeon Guild untuk mendapatkan pekerjaan sebagai petualang.

Apalagi, aku harus mencapai lantai terakhir dungeon dalam waktu satu tahun ... dan mendapatkan 'Benih Sage'.

Ini merupakan tujuan semua petualang yang di mana akan mendapatkan kekayaan besar jika kau menjualnya.

Meskipun aku tidak tahu apa yang bisa dilakukan oleh skill-ku "Breathing", aku tidak akan pernah menyerah.

Mary, tolong beri aku kekuatan.

“Lana.”

Ibu dan ayahku datang untuk mengantarkan kepergianku sambil memasang wajah khawatir,

“Ayah sudah memberitahu tahu guild tentang 'Penyihir Utara'. Setelah kami menemukannya, kami akan mengumpulkan sekelompok petualang dan menghadapinya ”

“Itu sebabnya, Lana. Kau tidak harus memaksakan dirimu, mengerti? ”

Mereka juga terus mengatakan itu berulang kali tadi malam, dan setiap kali aku akan jawab ‘Tidak apa-apa’ sambil tertawa. Aku terus kepikiran adikku yang tidak bisa bangun.

Aku dengan erat memegang tangan orang tuaku dan,

“Aku pasti akan membangunkan Mary”

Aku mengambil tasnya lalu pergi.

Aku telah menjalani seluruh hidupku di sini di rumah kami.

Aku sedang memikirkan hal itu sambil merasakan hidungku meler.

(TLN: Ha? Mungkin maksudnya lagi nangis yang membuat hidungnya mengeluarkan ingus.)

∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽

Setelah aku bersembunyi di balik gang untuk menyeka mataku, aku mulai berjalan kembali di jalan menuju ke guild.

Aku tidak tahu bahwa ini adalah di mana kita harus bertemu tetapi ...

“Tolong berhenti, tolong biarkan aku pergi ...”


Related Posts