Kami Kokyou - Chapter 3 Bahasa Indonesia


Chapter 3 - Keberangkatan
Aku mendengar suara samar seorang cewek yang tampak lemah. Baru setelah aku berlari mendekat, aku menyadari bahwa suara itu berasal dari suara seseorang yang kukenal.

Di sisi sumur kering yang sepi, dua pria mengelilingi seorang cewek.

“Apa yang sedang kalian lakukan?”

“...Oh?”

“Apa bocah. Minggat sana.”

Kedua pria itu memiliki perlengkapan ala petualang, satunya bertubuh besar dan satunya lagi bertubuh kecil. Dan cewek yang mereka pojokkan adalah cewek cantik. Tapi, 

“L, La-kun....!”

Dia adalah teman masa kecilku, Prina, yang sedang menungguku. Sepertinya belum lama ia terjerat oleh pria-pria itu. 

Tak mengherankan, Prina punya paras dan bentuk tubuh yang bagus, jadi jika ia berkeliaran dalam keadaan linglung ketika aku tidak ada, ia akan dengan mudah menjadi sasaran pria hidung belang. Sudah berapa kali aku berhasil menolongnya tapi ...

Kalau lawanku seorang petualang, itu tidak mudah.

“Itu, dia adalah temanku. Kumohon lepaskan dia.”

“Haaa? Siapa peduli bodoh.”

“Dia mau main dengan kami, benarkan, gadis kecil?”

Pria besar itu mendekatkan wajahnya ke wajah Prina. Saat ia berjuang untuk menjauh, lengannya diremas... 

“Aduh! Hentikan...!”

“...Kalian petualang, kan? Kalian tak punya rasa malu apa? Atau apa kalian cuma job biasa?”

“Bangs*t, enak aja lu ngomong!”

“Job gua bukan biasa, brengsek! Gua warrior level lima # $% & # $%.”

Sebelum pria besar itu selesai, aku melemparkan tas yang aku bawa ke mukanya. 

Ada suara meletus karena isinya hancur, dan tas itu mengenai wajah pria itu. Tangannya terlepas dari Prina, tapi itu hanya pengalihan. Dia mungkin akan segera pulih, jadi aku harus mengatasi yang satunya sebelum itu terjadi.

“——Resek lu!”

Pria lebih kecil lainnya memelototiku dengan keinginan untuk bertarung. Pada saat itu, dropkick sekuat tenaga sudah menghantam wajahnya. Dia terlihat berusia sekitar lima belas tahun karena tubuhnya kecil, tapi berkat ini aku bisa mendaratkan pukulan padanya. Jadi setidaknya aku bisa membuatnya berjongkok. Warrior level 5 sudah bisa dianggap kuat di kota. Aku tak punya kesempatan menang, maka pilihan terbaiknya adalah lari. 

“Ayo lari, Prina!”

“Un, La-kun!”

Meraih tangan teman masa kecilku, kami berlari berlika-liku di jalan. Bingkisan yang aku buat dengan susah payah sudah hilang. Mau tak mau aku harus pulang sekali. Padahal baru saja aku pamit pergi. Pergi seperti perpisahan hidup dan mati. Uwaa, jadi canggung rasanya. Aku merasa tak enak.

Langkah kaki mereka tak mengikuti kami. 

“.... Loh?”

“Uwaaaaaaa, L, La-kun, ada apa denganmu ...?”

“Mereka tak mengikuti kita. Hmm. Aneh.”

“Wowowo anehnya dari mana?”

“Ah, orang macam mereka, mana mungkin akan membiarkanku, seorang bocah yang masih bukan petualang kabur begitu saja setelah membuat mereka marah.”

“Haaa~ haa~ apa begitu...”

“...Aku akan melihat apa yang terjadi dengan mereka.”

“Haa~ eeeeh~?”

“Kemari ... aku tidak mau kamu ketinggalan pas kita lari. Belum lagi kau sudah ngos-ngosan begitu.”

“Hhaa... hanya saja, La-kun, kamu, luar biasa ...”

“Sini.”

“Apa, heeh!?”

Aku menggendongnya di belakang. Hmm?

“Hei, kau ringan sekali. Apa kau belum makan?”

“Apa apa apa!!”

“Baiklah, ayo kita ke sana.”

Aku dengan hati-hati berjalan kembali ke tempat tadi.

Aku melihat ada keributan. 

Orang-orang berkumpul dan aku bisa mendengar teriakan.

“Apa yang terjadi....?”

Jadi aku mengintipkan kepalaku dari balik sudut di dinding. 

“Oh, itu anak yang tadi!”

“Di mana? Ara, itu benar!”

Seorang paman kurus dan seorang wanita gemuk melihatku. 

Ayo lari saja.

“Tunggu, tunggu, tunggu! Aku tidak mencoba menangkap kalian! Izinkan aku berterima kasih untuk itu!” suara wanita itu ketika aku berbalik kabur. 

“...Terima kasih?”

Aku bertanya hanya dengan memutar leherku, karena itu aku tetap dalam posisi di mana aku bisa lari kapan saja.

“Aku berterimakasih karena sudah menghajar dua bajingan tak punya uang ini!”

Lah? 

∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽

Wanita gendut dan paman kurus mengatakan bahwa mereka adalah pemilik dan pengurus dari rumah pelacuran.

Menurut cerita mereka, pada suatu malam kedua pria itu bermain di rumah pelacuran mereka, tetapi melarikan diri tanpa membayar, dan kebetulan Prina lewat dan mereka mengincarnya.

“Mereka juga membuat masalah di tempat lain. Aku tak bisa apa-apa tapi kaget setelah melihat mereka seperti ini.”

“Oh begitu.”

“Kesampingkan itu, kau sangat hebat! Bahkan kalau kau seorang petualang, mengalahkan dua warrior sendiri itu masih sulit!”

Orang-orang yang berkumpul menghujaniku banyak pujian, dan itu membuatku canggung. 

“Ah, sama-sama, hahaha...”

“La-kun benar-benar hebat! Selalu melakukan hal-hal keren!”

Prina mengibaskan tangannya karena kegirangan. 

“Tenanglah Prina.”

Lalu, aku melihat dua warrior yang belum sadarkan diri.

Meskipun mereka adalah Warrior berpengalaman yang berafiliasi dengan Guild Dungeon, mereka sangat lemah. Bahkan salah satu dari mereka yang tubuhnya paling besar langsung KO hanya satu kali lemparan tas olehku, yang merupakan orang biasa. Apa mereka benar-benar level lima? 

“Lalu, ‘La-kun’ kah, kamu seorang petualang, bukan? Apa job-mu?”

“Aku tidak punya sih...”

“Hah? Kamu mengalahkan mereka tanpa job ...?”

“Itu benar sih...”

“Wuahhh! Itu bahkan lebih hebat lagi! Aku menantimu di masa depan! Datanglah ke tempatku ketika kamu sudah dewasa! Aku janji akan memperkenalkanmu dengan gadis-gadis cantik terbaik kami!” kata wanita pemilik pelacuran, menjadi lebih bersemangat lagi. 

Sementara si pemilik rumah pelacuran mengembalikan tasku yang isinya berserakan sambil memberiku sekantong kain berisi sejumlah uang sebagai tanda terima kasih, 

“Yeeah, kurasa kamu mungkin tak butuh ketika kamu punya gadis semanis ini di sampingmu! ”

Dia sengaja mengedipkan mata ke arahnya. 

—Sebenarnya, aku pernah mengaku pada orang ini sekali dan ditolak.

Maunya sih aku bilang begitu tapi tidak jadi. 

Prina yang berdiri di sampingku terlihat bingung.

“Manis...?”

“Itu kau yang dimaksud.”

“Huee? A-aku?”

“Kau sangat manis, Prina.”

“Wah! Gitu, uh ... makasih, La-kun, aku cinta kamu” kata Prina sambil memeluk lenganku. 

Aku mengingatkan diriku. Jangan pernah tertipu oleh ungkapan “Cinta” dari orang ini. Itu artinya sama dengan "Aku cinta kamu, oni-chan". Sama sekali bukan tentang kekasih.

Dan juga, aku takkan pernah melupakan hari itu. Aku pernah mengaku pada orang ini sekali, dan kemudian dia menolakku.

Itu terjadi tiga tahun lalu, saat ulang tahunku.

Pada ultahku yang ke dua belas, aku mengumpulkan keberanian dan mengungkapkan perasaan yang telah ku pendam selama bertahun-tahun.

Aku menyukaimu. 

Aku ingin kita menikah di masa depan.

Sejujurnya aku tak terlalu mengingatnya karena itu adalah kenangan yang lebih baik aku lupakan, tapi yang pasti aku telah mengatakan hal seperti itu kepadanya.

Tapi sayangnya, Prina tampak bingung dan kemudian berkata dengan menyesal. 

“Aku harap La-kun akan selalu menjadi kakak laki-laki, bukan suami.”

Itu adalah momen ketika cinta pertamaku bertepuk sebelah tangan.

Sejak itu, aku telah mencoba yang terbaik agar setidaknya menjadi kakak laki-laki orang ini, tapi ....

——ingatan itu masih belum kulupakan. 

Walau sudah menolakku, Prina tetap dekat denganku, seolah-olah ia sedang mengujiku, bahkan mengatakan "Aku cinta kamu," tapi aku takkan tertipu. Kata "Cinta" orang ini untukku benar-benar menghancurkan hatiku. Bukan hanya aku yang Prina katakan "Cinta"-i sebagai kakak laki-laki, bahkan hewan peliharaan, ayah, dan sebagainya juga. Aku sudah mengenalnya bertahun-tahun. Aku tahu betul soal dia. 

“La-kun, kenapa kamu melamun?”

“Enggak kok.”

Aku membelai kepalanya dengan tepukan, dan Prina tersenyum bahagia.

—kau sungguh 'adik' kecilku yang manis, gumamku dalam hati. 

∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽∽

Guild Dungeon. 

Itu adalah organisasi persatuan yang mengelola dungeon negara ini dan para petualang yang menantangnya.

Kastil besar yang berdiri tepat di sebelah dungeon adalah markas besarnya. Besarnya gedung adalah hasil dari penambahan bangunan berulang-ulang. Bagian atasnya sedikit bergoyang dan itu berbahaya.

Di sini kau bisa memeriksa status petualangmu, memilih quest dan jobmu, juga menukar item yang kau peroleh dengan uang tunai. Penginapan, bar, toko baju besi serta pandai besi pun juga ada. 

“Hei, akhirnya kita sampai...!”

“Ho, ho'oh...!”

Prina sangat gugup. Aku pun juga begitu.

Di dalamnya sangat ramai begitu kami berjalan masuk di lantai dasar untuk menuju ke resepsionis. 

Petualang, baik tua dan muda, pria dan wanita dari berbagai job, berkumpul bersama.

Melihat tanda "Pendaftaran Petualang", kami pun menuju kesana. Untungnya, tak ada antrian, jadi aku langsung memanggil wanita di meja resepsionis.

“Permisi.”

“Ya, selamat datang! Apa mungkin kalian ke sini mau mendaftar menjadi petualang?”

Dia orang yang enerjik. Jadi aku mengangguk.

“Benar sekali.”

“Apakah anda sendiri atau kalian berdua?”

“A-aku juga.” Prina ikut bicara. 

Itu dia. Karena Prina lahir sebulan sebelum aku, dia lebih dulu dianugerahi skill bulan lalu. Dia menungguku sampai aku menerima skill kemarin dan mendaftar.

“Ah, oke, oke♪  Kalau begitu tulis nama kalian berdiri di sini.”

Dia menyerahkan dua lembar kertas kepada kami. Lalu aku pun menulis namaku di kolom yang kosong dan menyerahkan kepadanya.

“Wokeh. Maaf, maksud saya, tunggu sebentar ya. Sekarang saya akan meneruskannya ke appraiser untuk mendaftarkan skill dan status kalian.”

Setelah kau menyelesaikan upacara "Hadiah Surga", yang memberimu skill dari Ratu, skill dan statusmu akan didaftarkan di dungeon guild. Itulah yang ia maksud.

“Hai, saya datang. Fufufu. Lana-kun dan Prina-chan. Saya Anna, senang bertemu dengan kalian ♪”

““Mohon bantuannya””

“Ara, kalian sangat jujur ​​dan imut. —— Ya, ini adalah status dan skill Anda saat ini. Pada dasarnya, sangat tidak dianjurkan memberi tahu status anda ke orang lain. Itu karena, kecuali teman party anda, anda tak pernah tahu apa yang akan anda alami ketika anda bersama petualang lain yang tidak kalian kenal♪”

Anna memperingatkan kami dengan senyuman saat ia memberikan kami lembar status perkamen.

*Un un* Aku dan Prina mengangguk setuju.

“Baiklah, mari kita lanjutkan dengan memilih 《job》!”

«««PrevToC – Next»»»

Related Posts