The Undetectable Strongest Job: Rule Breaker - Chapter 04 Bahasa Indonesia

Chapter 4 - Membuat Soul Card 

Hikaru bangun sebelum tengah hari. Dia kehausan. Orang-orang tampaknya tidak mengunjungi kuburan karena itulah sekarang sangat sunyi. Hari itu cuacanya sangat cerah.

Ada sumur di dekat pekuburan. Dengan ember, Hikaru mengambil air dari bawah dan minum. Rasa hausnya hilang, tapi kali ini perutnya yang menggerutu. Menggosok perutnya, ia berpikir tentang apa yang harus dilakukan mulai sekarang. Dia juga tidak punya uang. Dan apa yang bisa ia jual adalah ... pakaiannya. Tidak, ia mengurungkan niatnya karena ada sisa darah yang menempel.

Dia pun melepas bajunya dan mencucinya dengan air. Bukannya bersih tapi pakaian itu berubah menjadi kemeja dengan lubang dan noda cokelat.

"Sangat dingin…"

Dia tidak punya waktu untuk mengeringkan pakaiannya jadi dia mengenakannya dalam basah. Dia memikirkan langkah selanjutnya.

1. Mencari uang.
2. Bergerak tanpa dicurigai atas pembunuhan Count Morgstad.

Dua itu adalah prioritas utamanya. Dia lantas menelusuri ingatan Roland untuk mencari cara menghasilkan uang.

"Hmm?"

Ingatan Roland lebih kabur dari kemarin. Masih ada pengetahuan dalam ingatan itu, tetapi sesuatu yang dipelajari Roland dari pengalaman, apa yang dirasakan, ingatan yang berharga memudar perlahan-lahan. Rasanya seperti pengalaman beberapa orang asing yang Hikaru dengar dari rumor. Dia merasakan Roland berangsur-angsur meninggalkan tubuhnya.

"... Kalau begini, aku tidak punya pilihan selain bertahan hidup."

Saat dia mencari lagi sisa-sisa ingatan Roland, akhirnya Hikaru pun menemukan sesuatu. Yakni membuat “Soul Card”. Agak mirip dengan Skill Soul Board-nya, tetapi ini agak beda yang mana Soul Card adalah sebuah kartu yang difungsikan sebagai ID. Guild Adventurer, Guild Merchant, dan Guild Alkemis mengeluarkan Guild Card sementara kuil mengeluarkan Soul Card. Keduanya memiliki fitur dan kegunaan masing-masing, tetapi masih sama fungsinya sebagai ID.

"Guild Adventurer."

Guild Adventurer, Guild khusus petualang mengeluarkan Guild Card secara gratis jika kau adalah pemula. Akan tetapi di Guild lain meminta biaya pemrosesan. Bahkan jika biayanya tidak mahal, Hikaru tetap tidak punya uang.

"Tapi aku tidak tahu di mana letak Guild Adventurer itu."

Lokasinya tidak dalam ingatan Roland. Maka dari itu Hikaru pun meninggalkan kuburan dan berjalan ke kota. Dalam perjalanan, ia melihat seorang penjaga berpatroli, dia lantas berbelok ke sebuah sudut dan berakhir di gang belakang. Dia sebenarnya punya Skill Stealth, tetapi sekarang bukan saatnya untuk mengujinya. Aku akan mengujinya di tempat lain.

Semakin sepi tempat di mana Hikaru berjalan semakin jauh dari jalan raya. Di depannya ada seorang gadis yang menggambar sesuatu di dinding gang menggunakan kapur.

"Fumu."

Aku harus melakukan ini. Sebuah masalah terjadi ketika seorang pria yang mencurigakan memanggil seorang gadis muda. Tapi Hikaru sekarang masih muda jadi ia tidak masuk golongan.

"Permisi."

Merasa terpanggil, gadis itu menoleh dan terkejut oleh penampilan aneh Hikaru. Ia mulai gemetaran. Mungkin karena pakaiannya yang kotor dan lusuh, namun entah bagaimana masih mempertahankan citra seorang bangsawan yang membuatnya takut.

"Jangan khawatir. Aku hanya ingin bertanya arah ... Tempat di mana Guild Petualang berada."

"Jadi onii-chan ini mau pergi ke Guild Petualang?"

"Ya."

Kemudian gadis itu mulai bicara lancar berbeda dari sebelumnya.

"Anone ... Lewati lorong ini maka kamu akan sampai di jalan raya. Seberangi jalan itu dan masuk terus lurus ke gang belakang, dan kamu akan berada di jalan raya lagi. Belok kanan lagi dan setelah sekitar lima menit berjalan, kamu akan melihat Guild Petualang."

"Mengerti. Sayangnya aku tidak punya apa-apa yang bisa kugunakan sebagai ucapan terima kasih."

"Tidak apa-apa! Kamu bisa lakukan itu setelah kamu berhasil!"

"…Baik."

Gadis yang baik.

Guild Petualang adalah bangunan yang terbuat dari batu besar. Suara tawa dan kasar dari pria berotot memenuhi dari dalam. Ada juga wanita, tapi mereka kebanyakan berotot dan berekspresi suram. Memang bukan wanita biasa. Beberapa party anak laki-laki dan perempuan juga ada di sana, tetapi mereka kebanyakan diolok-olok oleh orang dewasa.

Hanya satu resepsionis yang duduk di belakang meja guild. Dia mengenakan topi putih kecil, perak di tepinya dan seragam yang cocok secara keseluruhan. Rok panjang, dan mantel yang tertutup di depan, dengan lengan yang tumbuh lebih lebar. Pakaian yang agak aneh. Dia cantik dengan rambut merah pendek dan fitur yang sedikit elegan. Dia terlihat berusia kurang dari dua puluh tahunan.

Wanita itu sedang bekerja, memproses quest, sementara berurusan dengan pria yang mengajaknya kencan.

"Fumu."

Tak seorang pun petualang memperhatikan Hikaru dengan Skill Stealth-nya yang aktif. Tidak ada yang mengatakan sesuatu seperti "Apa ini? Sejak kapan guild petualang menjadi taman bermain anak-anak?”. Tanpa skill yang berguna dalam pertarungan, lebih baik untuk tidak terlibat dalam kekacauan apa pun.

Orang-orang membentuk setengah lingkaran di sekitar resepsionis. Kiri dan kanan, orang-orang berbicara kepadanya ketika dia melakukan pekerjaannya dengan sikap acuh tak acuh. Tapi selalu ada sepuluh pria yang terus mengajaknya kencan. Untuk menerima atau menyelesaikan quest, orang harus menyelinap masuk dulu.

"Kemarin aku menemukan tempat yang sangat bagus ..."

"Kau belum punya pacar, kan, Jill? Tolong, satu kali saja! Ayo kita makan malam bersama!"

"Bisakah kau membuatkanku kartu guild?"

Dengan Stealth aktif, Hikaru melewati para petualang sampai ke depan lalu menonaktifkan Skill-nya.

"Apa!?"

"Apa yang dilakukan bocah ini di sini?! Dari mana asalnya?!"

Mata resepsionis - yang namanya Jill - juga membelalak karena kaget.

"Ah, um, ya ...?"

"Tolong buatkan aku kartu guild." Hikaru berkata sekali lagi.

"Apa yang kau katakan, bocah bodoh?!"

"Hei bocah sialan! Kau harus tertib ngantri dulu sana!"

"Kalian juga sama. Aku hanya meminta resepsionis guild untuk melakukan tugas yang sah untukku. Selain itu, kalian masih bisa mengundangnya makan malam sambil membuat kartu guild, kan?"

"Eh kau ini…"

Wajah seorang petualang memerah. Mereka tidak cukup bodoh untuk memulai perkelahian di sini, jadi...

"Ayo kita cabut."

"…Ya."

Mereka bertukar pandang dan meninggalkan gedung dalam kelompok.

Hmm. Jadi mereka akan mengeroyokku begitu aku meninggalkan guild ya. Sangat bisa ditebak. Tidak ada yang tersisa di konter kecuali Hikaru.

Resepsionis menghela nafas sebelum berbicara.

"Dengar ya. Aku tidak tahu dari mana kau berasal, tuan muda, tetapi kau harus meminta maaf nanti. Mereka mungkin akan membiarkanmu hidup jika kau memberi mereka uang." Katanya bercampur nada jengkel.

Tuan muda? Mungkin karena pakaianku.

"Jadi staf guild hanya akan duduk di sini dan tidak melakukan apa-apa meskipun anggotanya akan memeras uang?"

"…Apa?"

"Aku katakan kau telah mengabaikan tugasmu. Organisasi ini kurang bertanggung jawab mengingat mereka mengabaikan tindakan kejahatan yang mungkin akan terjadi."

"Apa itu tadi?!"

Aku tidak berpikir dia akan membantah. Tapi Jill mengangkat suaranya, tatapannya penuh dengan kemarahan.

"Kau ingin bermusuhan dengan Guild Petualang?"

"Begitu. Bahkan staf pun juga menggunakan ancaman."

"Aku tidak mengancammu. Ini hanyalah peringatan ... "

"Buatkan aku kartu guild. Bukankah aku tadi bilang begitu?"

Dia diam namun tatapannya tajam.
Kecantikannya benar-benar hilang, pikir Hikaru dengan wajah tenangnya.

" ....baik, akan kubuatkan kartu guildmu. Letakkan tanganmu di sini."

Apa yang disajikan adalah papan batu halus. Permukaannya terbuat dari kaca dengan berbagai bentuk geometris dan tulisan kuno di layar. Mirip dengan Soul Board, meskipun tidak terlalu mirip. Tapi Hikaru terkejut karena perbedaannya.

Roland juga sedang meneliti ini ...

Benda ini terhubung ke jaringan yang sama dengan Soul Card yang dikelola oleh kuil dan dikatakan benda ini mampu membaca Catatan Jiwa. Hikaru meletakkan telapak tangannya di atas. Sekilas, sepertinya ada cahaya berkilauan di balik layar.

"Hmm. Sepertinya kau belum pernah menggunakan kartu sebelumnya."

Jill sedang mengoperasikan perangkat. Semuanya pasti akan berakhir jika Roland sudah memiliki catatan, tapi namanya juga Catatan Jiwa, karena itu, Hikaru berpikir miliknya dan Roland pasti berbeda juga.

"Benar."

Seluruh proses tidak memakan waktu lama dan kartunya sudah jadi.

【Kartu Adventurer Guild】
.. 【Nama】 Hikaru
..【Pendaftaran】Adventurer Guild Pond, Kerajaan Ponsonia
.. 【Peringkat】 G
.. 【Kelas】 -

"... Kelas?" Hikaru bergumam secara tiba-tiba.
Dia tidak bisa menemukannya dalam ingatan Roland. Tampaknya Roland tidak banyak berurusan dengan para petualang.

Resepsionis menghela nafas panjang.

"Hah...........Aku sebenarnya tidak mau bicara, tetapi aturan adalah aturan jadi aku tidak punya pilihan."

Dengan enggan ia mulai menjelaskan.

"Cobalah sentuh kartunya dengan jarimu. Maka kau akan melihat kelas yang dapat dipilih sesuai dengan Catatan Jiwamu saat ini. Apa yang kau pilih akan meningkatkan kemampuanmu. Ini ditampilkan seperti 『******God:******』. Semakin pendek karakter yang diakhiri kata god tersebut, berkat yang lebih kuat akan diperoleh. Sangat langka ada yang memiliki tiga karakter dan di bawahnya, dan satu karakter bersifat legendaris yang bisa dianggap mitos. Bahkan kelas empat karakter sudah cukup bagimu untuk menjadi petualang kelas atas."

Hikaru meletakkan jarinya di kartu itu dan di sana muncul daftar.

【Assassination God: Night Stalker】
【Stealth God: Darkness Wanderer】
【Ordinary Chaos God: Eye of the Storm】
【Woods Strolling God: Forest Walker】
【City, Town, and Village People Rescue God: Civilian】

「…aku mengerti」

Ada banyak yang tidak menyenangkan di sini ... Aku harus bagaimana sekarang?

"Untukmu, itu akan jadi 『City, Town, and Village People Rescue God: Civilian』 atau 『Wealthy City and Townspeople Rescue God: Money Worker』atau semacamnya. Apakah aku benar?」

(TLN: Pake Inggris aja karena kalau saya terjemahankan ke Indonesia jadi aneh :v)

"... Y-ya tentu saja."

"Kenapa kau bingung?"

"Aku tidak bingung."

Aku tidak bisa menunjukkan ini padanya. Skill tree dan pengalaman pembunuhanku seharusnya memiliki semacam efek pada pilihan yang tersedia. Hikaru memilih Civilian dan menunjukkannya pada Jill.

"…Lihat! Seperti yang diduga." Kata Hikaru sambil menunjuk ke kartu.

"Kau bisa mengambil quest dari papan buletin dan menempatkan kartu guildmu untuk menerimanya. Untuk quest mengumpulkan bahan, kau harus memeriksa ruang referensi terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi."

 Jill menjelaskan beberapa hal lagi.
  •  Petualang diurutkan mulai dari yang paling bawah yaitu G, F, E, sampai ke A. Dan di atasnya adalah S yang merupakan peringkat tertinggi. 
  • Petualang dapat dipromosikan ke peringkat yang lebih tinggi berdasarkan jumlah dan sifat quest yang telah mereka selesaikan. Setelah dipromosikan, mereka dapat melakukan quest yang lebih sulit.  
  • Petualang mengkhususkan diri sesuai bidangnya masing-masing. Ahli pemanenan disebut “Plant Hunter”. Para ahli dalam mencari logam mulia, “Jewel Hunter”. “Monster Hunter”, mereka yang berspesialisasi dalam membunuh monster. Penjelajah dungeon disebut “Adventurer”. “Bodyguard” sebagai pengawal. Ada juga “Quest Hunter” dan lain sebagainya.  
  • Setelah kau terkenal di bidangmu, kau dapat menerima quest yang secara pribadi memintamu.  
  • Kau dapat memilih kelas pekerjaan apa pun yang kau miliki dan tidak perlu melaporkannya ke guild. Kelas dengan nama tiga karakter dan di bawahnya sangat jarang dan memberikan kemampuan yang kuat. Ada yang menjadi terkenal hanya dengan kelas yang mereka miliki. Melatih dan meningkatkan Peringkat Jiwa seseorang akan meningkatkan jumlah kelas yang tersedia untuk seorang petualang. 

 Kebetulan, Peringkat Jiwa seseorang meningkat dengan membunuh monster dan mencuri sepotong jiwa mereka, menjadikannya lebih kuat. Ini ada dalam ingatan Roland juga, tetapi sepertinya Peringkat Jiwanya tidak meningkat. Dan sepertinya, para bangsawan hanya mulai berburu monster di usia belasan tahun. Levelling up, kah?

 Hewan normal dibedakan dari monster berdasarkan apakah mereka membahayakan manusia atau tidak. Tubuh monster sihir dapat diproses secara bebas sehingga mereka digunakan sebagai bahan untuk membuat makanan, peralatan, dan kebutuhan sehari-hari. Mereka bisa dibawa dan dijual ke guild.

 “Itu saja. Aku tidak mau menjelaskan semuanya."

 “Ya, benar. Aku paham.”

 “Pergilah. Kau mengganggu pekerjaanku."

 Sebelum dia menyadarinya, sekelompok petualang telah berkumpul di belakang Hikaru. Bukan yang dari sebelumnya, tapi pria yang ingin mengajak Jill makan malam bersama saja.

Related Posts